Kereta light rapid transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) sempat mengalami gangguan perjalanan pada Sabtu (25/10) hingga penumpang dievakuasi dengan berjalan kaki di atas lintasan jalan layang. Rupanya hal tersebut berbuntut panjang membuat sejumlah pihak, termasuk DPR RI menyoroti.
Adapun gangguan perjalanan LRT terjadi pada Sabtu pagi (25/10). Pengelola LRT Jabodebek mengatakan ada permasalahan pada kelistrikan.
"Gangguan disebabkan oleh kendala pada sistem third rail yang berfungsi sebagai penyuplai listrik bagi kereta, sehingga seluruh perjalanan di semua lintas pelayanan untuk sementara tidak dapat dioperasikan," demikian keterangan LRT Jabodebek di akun Instagram @lrt_jabodebek, Sabtu.
Proses evakuasi para penumpang LRT ini sempat menjadi pembicaraan di media sosial. Dalam video dan foto yang beredar di media sosial (medsos), tampak sejumlah penumpang berjalan kaki keluar dari kereta LRT untuk menuju stasiun terdekat.
Mereka tampak berjalan pelan-pelan di atas lintasan LRT yang sangat tinggi. Salah satu penumpang, Aida (25), mengaku kakinya gemetar selama melintasi jalan setapak itu.
Aida mengatakan dia naik LRT dari Stasiun Kuningan di Jakarta Selatan dan hendak menuju Stasiun Harjamukti pada Sabtu (26/10/2025). Dia mengatakan kereta yang ditumpanginya mulai berhenti berjalan sekitar pukul 08.41 WIB.
"Mogok di Stasiun Kampung Rambutan. Jam 08.41 mogoknya smooth, nggak ada tanda-tanda sebelumnya atau rem mendadak," kata Aida ketika dihubungi, Minggu (26/10).
Dia mengatakan penumpang mulai dievakuasi sekitar pukul 09.20 WIB. Aida mengatakan para penumpang dievakuasi dengan cara berjalan kaki ke Stasiun Kampung Rambutan.
"800 meter ya, kira-kira," sebutnya.
(dwr/dwr)