Penumpang Dievakuasi Jalan Kaki di Sisi Rel, LRT Jabodebek: Pilihan Terakhir

Penumpang Dievakuasi Jalan Kaki di Sisi Rel, LRT Jabodebek: Pilihan Terakhir

Isal Mawardi - detikNews
Senin, 27 Okt 2025 06:45 WIB
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat peningkatan pengguna layanan LRT Jabodebeka selama libur akhir tahun. Pada tanggal 31 Desember 2024, KAI mencatat pengguna layanan LRT Jabodebek sebanyak 92.682 pengguna.
Ilustrasi. LRT Jabodebek (Foto: Dok LRT Jabodebek)
Jakarta -

Kereta light rapid transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) sempat mengalami gangguan perjalanan hingga membuat penumpang dievakuasi dengan berjalan kaki di atas lintasan LRT. Operator LRT Jabodebek mengatakan evakuasi dengan berjalan kaki di lintasan tersebut merupakan pilihan terakhir.

"Evakuasi menggunakan jalur perawatan di sisi rel merupakan pilihan terakhir," ujar Manager Public Relation Mahendro Trang ketika dihubungi, Senin (27/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahendro menjelaskan opsi pertama evakuasi yakni penumpang dievakuasi menggunakan rangkaian kereta LRT Jabodebek lainnya. Nantinya, kereta yang tak mengalami gangguan akan ditempatkan berdekatan dengan kereta LRT Jabodebek yang mengalami gangguan.

Sehingga penumpang bisa beralih dari kereta yang bermasalah ke LRT lainnya. Di kasus gangguan LRT yang terjadi pada Sabtu (25/10), opsi pertama evakuasi tak dapat dilakukan.

ADVERTISEMENT

"Karena suplai aliran listrik untuk mengoperasikan kereta LRT Jabodebek terputus, sehingga seluruh rangkaian kereta LRT Jabodebek tidak dapat bergerak," katanya.

Dalam situasi tersebut, KAI memahami pengalaman berjalan di pinggir jalur LRT Jabodebek bukanlah hal yang mudah bagi para penumpang. Karena itu, KAI menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pengguna yang tetap tenang serta mengikuti arahan petugas selama proses evakuasi berlangsung.

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapan petugas, sistem, dan infrastruktur agar pelayanan semakin andal. Setiap kejadian menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap LRT Jabodebek," tambah Mahendro dalam keterangannya.

Sebelumnya, salah satu penumpang, Aida (25), menceritakan kengerian saat berjalan di lintasan LRT. Ia mengaku kakinya gemetar karena lintasan LRT tersebut sangat tinggi.

Aida naik LRT dari Stasiun Kuningan di Jakarta Selatan dan hendak menuju Stasiun Harjamukti pada Sabtu (26/10/2025). Kereta yang ditumpanginya mulai berhenti berjalan sekitar pukul 08.41 WIB.

Penumpang mulai dievakuasi sekitar pukul 09.20 WIB. Para penumpang dievakuasi dengan cara berjalan kaki ke Stasiun Rambutan.

"800 meter ya, kira-kira," sebutnya.

Aida mengaku ngeri harus berjalan kaki di lintasan LRT Jabodebek yang sepenuhnya merupakan jalur layang. Dia mengatakan kakinya sampai gemetar saat berjalan sambil terus berpegangan dengan pembatas.

"Tinggi banget. Itu aku video yang bawahnya pohon. kalau yang bawahnya tol lebih geter lagi. Lebih ngeri pas ada patahan (celah) beton. Yang agak belok dan ada gap-nya. Jadi berasa gemeter-nya," ujarnya.

Saksikan Live DetikPagi :

Simak juga Video 'Ini Penyebab LRT Jabodebek Gangguan-Buat Penumpang Jalan di Lintasan':

Halaman 2 dari 3
(isa/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads