Kata Kejagung soal Nadiem Tepis Grup WA 'Mas Menteri Core Team' Bahas Proyek

Rumondang Naibaho - detikNews
Senin, 27 Okt 2025 16:01 WIB
Gedung Kejagung (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Tim kuasa hukum eks Mendikbud Nadiem Makarim menepis grup WhatsApp (WA) bernama 'Mas Menteri Core Team' dibentuk untuk membahas proyek pengadaan laptop Chromebook. Mereka menyatakan grup itu sebagai forum koordinasi para ahli pendidikan dan teknologi informasi untuk persiapan pemberdayaan teknologi dalam pendidikan di sekolah.

"Saya sudah melihat grupnya dan saya tegaskan tidak ada satu pembahasan pun mengenai Chromebook sebelum Pak Nadiem menjabat menteri," kata pengacara Nadiem, Tabrani Abby, dalam keterangannya, Senin (27/10/2025).

Dia juga mengklaim grup WA itu dibuat untuk merealisasikan visi misi Nawacita yang kala itu diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Abby, pembahasan terkait Chromebook baru muncul pada Mei 2020 yang diinisiasi salah satu staf khusus (stafsus) menteri.

Apa Kata Kejagung?

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Anang Supriatna menanggapi santai pernyataan pengacara Nadiem. Menurutnya, perkara itu tidak perlu menjadi polemik di ruang publik.

"Nanti saja dibuktikan di persidangan," ucap Anang ketika dimintai konfirmasi terpisah.

Grup WA 'Mas Menteri Core Team'

Awal mula munculnya grup WA itu diungkap Abdul Qohar yang kala itu sebagai Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejagung. Pada Juli 2025, Qohar mengatakan bahwa grup itu dibikin sebelum Nadiem menjadi menteri.

"Pada Agustus 2019 membentuk grup WhatsApp bernama 'Mas Menteri Core Team' yang sudah membahas mengenai rencana pengadaan program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek apabila nanti NAM (Nadiem A Makarim) diangkat pada tanggal 19 Oktober 2019," kata Qohar dalam jumpa pers di Kejagung, Selasa (15/7).

Kemudian sekitar bulan Desember 2019, Jurist menghubungi Ibrahim Arief dan dam seorang bernama Yeti Khim untuk membuatkan kontrak kerja penunjukan pekerja PSPK yang bertugas menjadi konsultan teknologi di Kemendikbud. Ibrahim Arief pun bertugas membantu program TIK Kemendikbud dengan menggunakan Chrome OS.




(ond/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork