Presiden Prabowo Subianto mengultimatum para menterinya jangan sampai diberi peringatan hingga tiga kali jika tak mau diganti. Golkar menilai peringatan yang disampaikan presiden menjelang setahun pemerintahannya itu menunjukkan orientasi pada target, bukan sekadar perilaku individu menteri.
"Itu bagus. Tegas, tapi memberi kesempatan untuk berbenah. Presiden berorientasi pada target setiap kementerian. Bukan hanya soal perilaku, tapi soal kinerja yang harus dicapai," kata Sekjen Golkar Muhamad Sarmuji kepada wartawan, Minggu (19/10/2025).
Sarmuji menyerahkan kepada Prabowo soal dilakukan tidaknya reshuffle kabinet pada satu tahun pemerintahannya. Menurutnya, penggantian menteri bisa dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan presiden.
"Kalau reshuffle ya itu wewenang beliau. Tanpa peringatan juga bisa di-reshuffle kalau presiden merasa perlu, apalagi yang sudah diingatkan berkali-kali," katanya.
Di samping itu, Sarmuji optimistis menteri-menteri Golkar bekerja dengan baik di kabinet. Dia menyebut para kader yang menjadi menteri Prabowo juga dilakukan evaluasi di Golkar.
Baca juga: Setahun Pemerintah Prabowo, PDIP Soroti IKN |
"Insyaallah menteri dari Golkar bisa menjalankan tugas presiden dengan baik," kata Sarmuji
"Ya, kita saling mengingatkan karena setiap amanah harus dijawab dengan kinerja yang baik," lanjutnya.
(fca/gbr)