Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono, sejumlah kendala dalam pelaksanaan program Sekolah Rakyat. Ia menyebut hampir satu tahun berjalan, Sekolah Rakyat yang ditempati oleh siswa tak dibangun dari gedung baru.
"Ya, apa ya, jadi kan kita setahun ini tidak membangun gedung baru," kata Agus Jabo di kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
Agus Jabo mengatakan waktu yang singkat sampai terealisasinya Sekolah Rakyat di bulan Juli 2025 menjadi alasannya. Ia menyebut membangun gedung baru dalam kurun waktu 6 bulan sejak dicetuskan akan menyulitkan.
"Karena Presiden memerintahkan waktu itu bulan Februari di bulan Juni udah buka. Tentunya kalau membangun gedung baru kan tidak cukup," kata dia.
Ia menyebut pemilihan tempat untuk sekolah rakyat menjadi tantangan tersendiri. Pihaknya kerap berkoordinasi dengan Pemprov, Pemkot atau Pemkab memilih gedung tak dipakai untuk revitalisasi.
"Maka kemudian kita mengasesmen gedung-gedung yang Kemensos miliki, terus kemudian kita juga meminta Pemkot, Pemkab, termasuk Pemprov untuk bisa membantu menyerahkan gedung yang tidak dipakai, termasuk ke Kemenaker kalau misalnya ada gedung BLK yang tidak dipakai bisa digunakan untuk Sekolah Rakyat," ucap Agus Jabo.
Ia mengatakan hingga saat ini ada 165 titik sekolah rintisan dari program itu. Agus Jabo berharap sampai akhir 2025, distribusi Sekolah Rakyat terus bertambah.
"Jadi dari gedung-gedung yang sudah ada kita revitalisasi, yang revitalisasi KemenPU dan kemudian terbentuklah sampai sekarang 165 titik. Mudah-mudahan di akhir tahun akan terus bertambah karena Presiden memerintahkan setiap kabupaten atau kota minimal punya 1 Sekolah Rakyat," imbuhnya.
Tonton juga video "MPLS Sekolah Rakyat Surakarta Dibuka, Wamensos Tinjau Fasilitas Baru" di sini:
(dwr/azh)