5 Hal tentang Panti Jompo di Bogor Digeruduk Buntut Karyawati Diduga Disekap

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 11 Okt 2025 20:03 WIB
Foto: Warga kembali geruduk panti jompo yang viral diduga menyekap karyawati (Muchamad Sholihin/detikcom)
Bogor -

Sebuah panti jompo di kawasan Bogor Utara, Kota Bogor, tengah menjadi sorotan publik. Hal ini bermula dari viralnya rekaman video yang memperlihatkan sekelompok warga mendatangi lokasi dan meminta seorang pekerja wanita yang disebut disekap oleh pengurus panti untuk dibebaskan.

Kasus ini kemudian ditangani pihak kepolisian dan terus berkembang hingga memunculkan sejumlah fakta baru. Berikut beberapa hal yang diketahui sejauh ini mengenai peristiwa dugaan penyekapan karyawati di panti jompo tersebut.

1. Video Viral Warga Datangi Panti Jompo

Video yang menunjukkan suasana di depan gerbang sebuah panti jompo di Bogor viral di media sosial. Dalam rekaman itu, tampak warga berkerumun dan berteriak meminta seorang pekerja wanita bernama Marta dikeluarkan dari dalam ruangan.

"Anak itu yang di dalam ruangan itu, tolong dikeluarin dulu. Anak yang disekap itu loh, dikeluarin dulu," kata seseorang dalam video yang dilihat detikcom, Jumat (10/10/2025).

Sekuriti panti menjelaskan, kelompok warga datang sekitar pukul 01.00 WIB untuk menjemput salah satu karyawan. "Orang-orang itu datang ke sini berapa puluh orang lah, hampir 20-an orang lebih. Mereka teriak-teriak minta Marta dikeluarin. Makanya dalam arti ribut-ribut penyekapan itu nggak ada," ujarnya. Polisi yang datang ke lokasi ikut membantu menenangkan situasi dan mengamankan korban untuk diperiksa lebih lanjut.

2. Warga Geruduk untuk Jemput Pegawai Lain

Tak berhenti di situ, warga kembali mendatangi panti jompo tersebut pada malam harinya. Mereka datang untuk menjemput sejumlah pegawai wanita lain yang masih bekerja di sana. Setelah berdialog selama sekitar satu setengah jam, lima karyawati memutuskan mengundurkan diri dan pulang bersama warga.

"Saya mewakili keluarga, mewakili adik-adik yang ada di sini mengucapkan terima kasih karena mereka sudah boleh pulang. Tadi sudah dilakukan penyerahan dari pihak yayasan, Ibu Ana sendiri bersama dengan Disnaker, diserahkan langsung ke kami," kata perwakilan keluarga, Romo Kristo saat ditemui di lokasi, Jumat (10/10/2025) malam.

Kuasa hukum karyawati, Fransisco de Tango, menambahkan bahwa para pegawai tersebut mundur karena trauma atas kejadian sebelumnya. "Ketika adik-adik ini menyaksikan kejadian kemarin, mereka sedikit mengalami trauma. Dengan dasar itu mereka mengambil keputusan untuk mengundurkan diri," ujarnya.




(wia/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork