Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan kerja sama dengan pihak ketiga melalui mekanisme Izin Pelaksanaan Transmigrasi (IPT) akan dibenahi. Hal ini dilakukan untuk mendorong investasi di kawasan-kawasan transmigrasi.
"Transmigrasi hari ini bukan lagi hanya sekadar perpindahan penduduk, bahkan bukan hanya berfokus pada swasembada, tapi sebagai implementasi dari pasal 32 UU No.29/ 2009, kita fokus juga pada pertumbuhan ekonomi. Kita tahu bahwa investasi adalah salah satu modal dan komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi. Ini fokus kita sekarang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/10/2025).
Hal ini disampaikannya di depan puluhan pengusaha dalam IPT Investment Forum di Jakarta (9/10). Investment Forum ini menjadi wadah konkret mempertemukan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk memperkuat sektor-sektor unggulan transmigrasi.
Investasi di kawasan transmigrasi diharapkan tak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperluas lapangan kerja, memperkuat daya beli masyarakat, serta menambah penerimaan negara dari pajak dan aktivitas ekonomi lokal.
"Dengan adanya investasi dan meningkatnya produktivitas, insyaallah bisa membuka lebih banyak lapangan kerja. Sehingga kalau terbuka lapangan kerja bagi masyarakat, khususnya bagi para transmigran dan masyarakat transmigrasi, bagi masyarakat lokal setempat, maka masyarakat memiliki pendapatan. Kalau masyarakat memiliki pendapatan, maka masyarakat memiliki daya beli, daya beli rumah tangga, konsumsi," jelas Iftitah.
Lebih lanjut, Iftitah juga menegaskan pengembangan ekonomi di Papua akan dilakukan melalui pendekatan transmigrasi lokal, yaitu membangun kawasan ekonomi baru dengan melibatkan masyarakat asli tanpa perlu perpindahan penduduk antarwilayah.
Hal ini diperkuat oleh Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (PEPMT) yang juga baru dilantik sebagai Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, Velix V. Wanggai, menilai kolaborasi lintas sektor akan mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal.
"Kolaborasi dengan Kementerian Transmigrasi akan mempercepat realisasi pembangunan ekonomi di Papua dengan mengutamakan masyarakat lokal," ujar Velix.
Sementara itu, salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara menyambut komitmen Kementerian Transmigrasi dalam mengurus Izin Pelaksanaan Transmigrasi (IPT) kepada investor. Pihaknya juga menyampaikan selain fokus pada usahanya memerhatikan juga kesejahteraan warga sekitar terutama masyarakat transmigrasi.
"Suatu daerah atau suatu tempat akan menjadi bagus apabila masyarakat nya madani. Rencana induk pengembangan ini mesti disetujui sampe 2030 nanti. Kami punya beasiswa SMP, SMA, hingga tingkat Perguruan Tinggi. Alhamdulillah sekitar 1100 orang mahasiswa yang kami berikan beasiswa," ujarDirektur PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara Tria Suprajeni.
"Kami memiliki 79 petani yang menanam kakao. Kami mendirikan satu perusahaan yang bertugas untuk mengambil supply mereka," sambungnya.
Sebagai informasi, melalui forum investasi ini, Kementerian Transmigrasi berkomitmen menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan.
Melihat Kembali detikSore on Location Indonesia Langgas Berenergi:
(akd/ega)