Keluarga Arya Daru Minta Tinjau TKP dan Mau Beri Bukti Baru ke Polisi

Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 10 Okt 2025 17:49 WIB
Pihak keluarga diplomat Kemlu, Arya Daru, saat bertemu pihak Polda Metro Jaya. (Wildan/detikcom)
Jakarta -

Penyidik Polda Metro Jaya akan bertemu dengan pihak keluarga diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan, untuk membahas terkait kematian korban. Pertemuan akan digelar paling lambat pada Kamis (16/10).

"Kamis dari tim akan hadir lengkap, kemudian nanti akan disambut dari Direktorat Kriminal Umum, dalam hal ini dari Subdit Resmob, untuk memaparkan segala suatu hasil, mulai olah TKP sampai penyelidikan hingga hari ini," kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).

Sementara itu, tim kuasa hukum Arya Daru, Dwi Librianto, mengatakan pihaknya siap buka-bukaan dalam diskusi tersebut. Jika memungkinkan, Dwi meminta pihak kepolisian menyelidiki kasus tersebut lebih dalam.

"Kita akan saling diskusi mengenai bagaimana kasus ini bisa terungkap. Kalau memang apa adanya itu, ya nggak ada masalah. Tapi, kalau memang bisa digali lebih dalam lagi, itu yang akan kita intens, akan kita diskusikan. Misalnya, usul dari kami, kenapa nggak dibuat penyidikan dulu sehingga ada unsur pemaksa? Itu kan nanti teori-teori yang muncul di situ," jelasnya.

Dwi mengatakan pihaknya juga akan menyerahkan bukti baru kepada penyidik nantinya. Selain itu, pihak keluarga akan mendatangkan saksi ahli.

"Kalau yang jelas, masih ada diskusi karena kita akan minta kesediaan yang bersangkutan juga, tapi pastinya kami bawa ahli. Untuk itu, nanti pada saatnya kita kemukakan, supaya sama-sama terbuka," imbuhnya.

"Ada beberapa (informasi baru) ya. Iya (akan disampaikan)" kata dia.

Pihak keluarga juga meminta untuk mendatangi lokasi kematian Arya Daru, yakni di sebuah kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pihaknya ingin mengecek lebih dalam lokasi kematian di korban.

"Kita, kita yang minta (mendatangi TKP). Kita jadi kuasa hukum kemudian, kami baru kuasa hukum tanggal 22 Agustus sehingga kami belum tahu kondisi seperti apa. Walaupun kami sudah punya bayangan, tapi kami perlu hadir ke TKP melihat detailnya," jelasnya.




(wnv/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork