BMKG menyampaikan hasil analisis penyebab gempa M 7,4 di laut Mindanao Filipina. Hasil analisis BMKG, gempa tersebut memicu peringatan tsunami di sejumlah wilayah di Sulawesi Utara.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Jumat (10/10/2025).
Gempa yang terjadi pukul 08.43 WIB tersebut persisnya berada di koordinat 7,23° LU dan 126,83° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 275 Km arah Barat Laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara pada kedalaman 58 km. Gempa ini memiliki parameter updaet dari M 7,6 menjadi M 7,4.
Gempa ini juga dirasakan daerahTahuna dengan skala intensitas IV MMI artinya dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Kemudian guncangan juga terasa di Manado dengan skala intensitas II MMI artinya dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini BERPOTENSI TSUNAMI, dengan tingkat ancaman WASPADA di Kepulauan Talaud, Kota-Bitung, Minahasa-Utara Bagian Selatan, Minahasa Bagian Selatan dan Supiori," ucap Daryono.
Pemda diharapkan memperhatikan dan mengimbau warga untuk melakukan evakuasi menyeluruh pada status 'Awas'.
Baca juga: Gempa M 6,5 Guncang Keerom Papua |
Lihat Video: Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Tsunami Terdeteksi di Sulut
(idn/dhn)