Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, meminta ada pihak yang bertanggung jawab atas ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Ia mengaku miris dengan jumlah korban tewas dalam insiden ini lebih dari 60 orang.
"Ya, tentu kita mendukung proses hukum yang dilakukan oleh Krimum Polda Jatim, ya. Mengingat kasus ini, ya, apa pun itu, ada korban karena akibat kelalaian. Kelalaian. Dan kita berharap kasus ini tetap harus ada yang bertanggung jawab," kata Rudianto Lallo kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).
Rudianto Lallo mengatakan harus ada pihak yang bertanggung jawab dari proses hukum yang berlaku. Legislator NasDem ini tak ingin kejadian serupa terulang ke depannya.
"Yang dimintai pertanggungjawabannya dalam proses hukum. Ya, karena korbannya boleh dikata banyak korban, ya. Bukan lagi satu orang, banyak korban," kata Rudianto.
"Sehingga apa pun itu, kasus ini kita mendorong agar bisa berproses secara proses hukum yang adil dan benar, ya. Karena bagaimanapun juga harus ada pertanggungjawaban, ya. Karena kelalaian dari peristiwa ini. Karena kita tidak mau peristiwa ini terulang, ya kan?" tambahnya.
Diketahui, Polda Jawa Timur membentuk tim gabungan untuk menyelidiki runtuhnya bangunan musala dan asrama putra di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Tim yang terdiri atas Ditreskrimum dan Ditreskrimsus itu kini mendalami dugaan kegagalan konstruksi yang menyebabkan puluhan santri menjadi korban.
Kapolda Jatim Nanang Avianto mengatakan fokus utama kepolisian sejak awal adalah penyelamatan korban. Namun diikuti dengan langkah hukum yang kini telah masuk tahap penyelidikan.
"Dugaan awal penyebabnya adalah failure of construction atau kegagalan konstruksi," kata Nanang Avianto di RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso, Surabaya, Kamis (8/10/2025).
Simak juga Video Kapolda Jatim Minta Jajaran Cek Seluruh Bangunan Pesantren di Daerahnya
(dwr/gbr)