Polisi Perketat Pengamanan Sekolah Internasional di Jakut, Situasi Kondusif

Anggi Muliawati - detikNews
Kamis, 09 Okt 2025 08:41 WIB
Polisi melakukan pengecekan di sekolah internasional di Kelapa Gading, Jakut, usai adanya ancaman bom. (dok. Istimewa)
Jakarta -

Polres Metro Jakarta Utara menyisir seluruh area North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading, Jakarta Utara, setelah adanya ancaman bom. Polisi akan meningkatkan pengamanan di enam sekolah internasional yang ada di wilayah Jakut.

"Pascakejadian, perintah dari Bapak Kapolda Metro Jaya, kami di wilayah semuanya melakukan pengamanan, baik terbuka maupun tertutup, ke sekolah-sekolah, khususnya sekolah internasional," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Erick Frendriz dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).

"Jadi dengan harapan, siswa, guru, atau orang tua siswa tidak panik, jadi kami akan menjamin sekolah-sekolah yang ada," sambungnya.

Erick mengatakan pihaknya juga tengah membentuk tim khusus bersama Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk melacak pelaku penyebar ancaman. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan lantaran modus yang digunakan pelaku serupa.

"Kami sedang melakukan penyelidikan mendalam. Modus yang digunakan pelaku adalah mengirim pesan berisi ancaman dan permintaan uang tebusan. Kami berharap kasus ini segera terungkap," ungkapnya.

Dia pun mengimbau masyarakat tak mudah percaya terhadap pesan yang belum ada kebenarannya. Erick meminta masyarakat melapor jika menemukan informasi serupa.

"Kami pastikan keamanan di wilayah Jakarta Utara tetap kondusif. Masyarakat tidak perlu khawatir, seluruh langkah pengamanan sudah kami tingkatkan," tuturnya.

Pengirim Pesan Teror Kini Diburu

Polisi memastikan tidak ada bahan peledak di North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut). Pengecekan melibatkan Unit Jibom Gegana Polda Metro Jaya.

"Hasil sterilisasi aman, tidak ada bom," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko secara terpisah.

Peneror bom itu meminta uang tebusan USD 30 ribu yang minta dikirim dengan mata uang kripto. Setelah dilakukan pengecekan, Seto menyebut, wallet address kripto pelaku tidak valid dan tidak ditemukan di bursa kripto Indonesia.

Lihat juga Video Aksi Teror Pecah Kaca di SMPN Palembang Terekam CCTV



(amw/idn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork