Polisi Pastikan Tak Ada Bom di 3 Sekolah Internasional, Pengirim Teror Diburu

Polisi Pastikan Tak Ada Bom di 3 Sekolah Internasional, Pengirim Teror Diburu

Wildan Noviansah - detikNews
Rabu, 08 Okt 2025 15:13 WIB
Gambar tangkap layar bukti pasan WhatsApp aksi ancaman bom di dua swkolah internasional di Tangerang, Banten. (ANTARA/HO-Polres Tangerang Selatan)
Gambar tangkapan layar bukti pesan WhatsApp aksi ancaman bom di dua sekolah internasional di Tangerang, Banten. (ANTARA/HO-Polres Tangerang Selatan)
Jakarta -

Tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Polda Metro Jaya bergerak setelah Jakarta Nanyang School dan Mentari Intercultural School di Tangerang Selatan (Tangsel) mendapatkan pesan teror bom. Tim Jibom Detasemen Gegana Polda Metro Jaya memastikan tidak ada bom di sekolah tersebut.

"Melakukan penyisiran, pengamanan, puji Tuhan alhamdulillah hasilnya juga tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya," Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang, Selasa (7/10/2025).

Teror serupa terjadi di North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut). Polisi juga memastikan tidak ada bahan peledak di sekolah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil sterilisasi aman, tidak ada bom," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko secara terpisah.

Pengirim Pesan Teror Kini Diburu

Polres Tangerang Selatan dan Polsek Kelapa Gading berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk melakukan penyelidikan. Pelaku yang mengirim teror itu kini diburu.

ADVERTISEMENT

"Kami melakukan langkah-langkah penyelidikan secara intensif, untuk mengungkap pelaku yang mengirimkan pesan teror bom ini," kata Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang.

Dari tangkapan layar pesan yang diterima detikcom, peneror bom tersebut mengirimkan pesan melalui WhatsApp dari nomor telepon dengan kode +234 atau yang merupakan kode telepon Nigeria.

Isi pesan yang dikirim ke tiga sekolah internasional tersebut juga sama. Pada intinya, si pengirim pesan mengaku memasang bom di sekolah dan meminta tebusan USD 30 ribu via kripto.

"Pesan ini untuk semua orang, kita telah memasang bom di sekolah kalian. Bom tersebut mulai dalam 45 menit. Bila kamu tidak setuju untuk membayar kami senilai USD 30.000 ke alamat bitcoin kami," tulisnya dalam pesan singkat ancaman itu, dilansir Antara, Rabu (8/10).

"Bila kamu tidak mengirimkan uang tersebut, kami akan segera meledakkan perangkat itu. Telepon polisi kami akan meledakkan perangkat di tempat itu," tulisnya lagi.

Lihat juga Video Aksi Teror Pecah Kaca di SMPN Palembang Terekam CCTV

(wnv/whn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads