Indonesia berada di wilayah rawan gempa, sehingga penting bagi masyarakat untuk memahami mitigasi gempa megathrust, gempa super kuat yang bisa memicu tsunami besar. Dengan menguasai langkah-langkah mitigasi, kita bisa mengurangi risiko dan dampak bencana.
Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan sebagai mitigasi gempa megathrust.
Apa itu Gempa Megathrust?
Berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa megathrust adalah gempa bumi berkekuatan sangat besar yang terjadi di zona subduksi lempeng, yaitu bidang kontak di mana lempeng samudera menyusup ke bawah lempeng benua. Karena sumber gempa terletak di bidang kontak antar lempeng yang luas, maka energi gempa yang dilepaskan bisa sangat besar.
Magnitudo gempa megathrust dapat mencapai di atas M 8,0 yang berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan di wilayah yang luas dan memicu tsunami besar.
Beberapa contoh gempa megathrust.
- Gempa Chile 1960 (M 9,5)
- Gempa Aceh 2004 (M 9,2)
- Gempa Tohoku Jepang 2011 (M 9,0)
Mitigasi Gempa Megathrust
Ini langkah-langkah mitigasi gempa megathrust.
- Diseminasi Peringatan Dini Tsunami
- Memanfaatkan sistem peringatan dini gempa dan tsunami (BMKG, InaTEWS). - Edukasi dan Simulasi
- Latihan evakuasi tsunami secara rutin di daerah rawan. - Membangun Bangunan Tahan Gempa dan Tsunami
- Mendesain infrastruktur sesuai standar SNI tahan gempa dan tsunami (di pesisir). - Membuat Rencana Evakuasi
- Mengetahui jalur evakuasi, titik kumpul, dan lokasi aman dari tsunami. - Membangun Kesiapsiagaan Individu
- Menyimpan tas siaga (obat, air minum, makanan kering, dokumen penting) dan segera evakuasi mandiri tanpa menunggu instruksi.
(kny/jbr)