Menbud-Tim Museum Studio Prancis Dorong Kerja Sama Pengembangan Budaya RI

Menbud-Tim Museum Studio Prancis Dorong Kerja Sama Pengembangan Budaya RI

Inkana Putri - detikNews
Jumat, 03 Okt 2025 20:38 WIB
Kemenbud
Foto: Dok. Kemenbud
Jakarta -

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menerima kunjungan Deputy CEO Museum Studio, Vincent Larnicol beserta timnya di Gedung E, Kementerian Kebudayaan. Pertemuan tersebut membahas potensi kerja sama jangka panjang dalam pengembangan sektor budaya dan museum di Indonesia.

Pertemuan ini juga menandai langkah awal upaya kolaboratif antara Indonesia dan Museum Studio, penyedia layanan budaya dan museum asal Prancis. Museum ini dikenal luas melalui proyek-proyek prestisiusnya di berbagai belahan dunia.

Dalam sambutannya, Fadli menyambut baik niat dan tawaran kerja sama dari Museum Studio. Ia mengungkapkan Indonesia adalah negara yang kaya akan warisan budaya dan situs-situs bersejarah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi penggerak ekonomi budaya berkelanjutan.

"Indonesia adalah negara dengan kekayaan warisan budaya yang sangat besar, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Namun, tantangannya adalah bagaimana mengelola, merawat, dan mempresentasikan warisan ini dengan pendekatan yang relevan, modern, dan tetap berakar pada nilai-nilai lokal. Kami menyambut baik kehadiran Museum Studio sebagai mitra potensial untuk memperkuat ekosistem kebudayaan nasional dengan pengalaman dan jaringan internasionalnya," ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Jumat (3/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Fadli menekankan pentingnya menjadikan budaya sebagai pilar pembangunan berkelanjutan, serta memperkuat peran Indonesia di panggung budaya dunia. Ia juga mendorong kerja sama yang setara, berkelanjutan, dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat lokal.

ADVERTISEMENT

"Kami menginginkan kerja sama ini tidak hanya memperkuat citra budaya Indonesia secara global, tapi juga menciptakan dampak ekonomi dan sosial nyata bagi masyarakat di sekitar situs budaya. Kami percaya budaya bukan sekadar peninggalan masa lalu, tapi fondasi masa depan bangsa," papar Fadli.

Sementara itu, dalam pertemuan ini, Vincent memperkenalkan Museum Studio dengan portofolio mencakup konsultasi, kurasi, desain pameran, manajemen proyek, produksi pameran imersif, branding, hingga pengelolaan museum.

Ia juga menyampaikan komitmen Museum Studio untuk mendukung strategi kebudayaan Indonesia dengan pendekatan holistik, dari perencanaan masterplan situs warisan budaya, pengembangan museum dan pengalaman imersif, hingga branding dan strategi komunikasi. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah pengembangan narasi budaya Indonesia untuk pasar global, termasuk potensi pembuatan produk retail budaya (merchandise museum), penerbitan internasional, hingga kreasi kekayaan intelektual (IP) lokal.

Vincent juga menekankan pentingnya pendekatan inovatif dalam menyampaikan cerita budaya, terutama bagi generasi muda, dengan memadukan pengalaman fisik dan digital (hybrid experience), tetapi tetap menjunjung tinggi keaslian artefak dan narasi sejarah.

Museum Studio, lanjut Vincent, dapat mengembangkan pendekatan hybrid yang menggabungkan artefak asli dengan teknologi imersif untuk menciptakan pengalaman edukatif dan otentik, untuk menghindari sensasi digital tanpa kedalaman sejarah.

"Kami percaya bahwa museum adalah tempat terakhir yang menjaga kebenaran. Museum tetap menjadi rujukan utama bagi generasi muda untuk memahami warisan mereka," ungkap Vincent.

Lebih lanjut, Museum Studio menawarkan berbagai bentuk dukungan strategis dalam upaya memajukan ekosistem budaya Indonesia. Dukungan tersebut meliputi pengembangan masterplan untuk situs-situs warisan budaya prioritas di Indonesia, yang bertujuan untuk menjaga kelestarian sekaligus meningkatkan nilai edukatif dan ekonominya.

Museum Studio juga membuka peluang kolaborasi dalam menghadirkan pameran imersif berskala internasional yang mengangkat kekayaan budaya Indonesia, serta memberikan pendampingan dalam merumuskan strategi budaya dan pengembangan kekayaan intelektual (IP) lokal agar dapat bersaing di pasar global.

Selain itu, Museum Studio turut menawarkan kerja sama penerbitan internasional guna memperluas jangkauan karya-karya kuratorial Indonesia dan memperkenalkannya ke panggung budaya dunia.

Tak lupa, Vincent juga menyoroti kekayaan warisan budaya Indonesia. Menurutnya, Indonesia dapat menjadi kekuatan budaya besar dan berpengaruh di kancah global.

"Indonesia adalah permata. Situs-situs warisan budayanya luar biasa, dengan potensi pariwisata budaya yang sangat besar. Kami melihat Indonesia sebagai 'the next big thing' di dunia budaya global," pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam pertemuan ini, Larnicol turut hadir bersama tim, yakni Andrea Valeriani, Antoine de Carbonnel, Javier Jimenez, dan CEO Relecom, Pierre-Marie.

Turut hadir pula dalam pertemuan ini, di antaranya Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha; Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, Ismunandar; Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual, Yayuk Sri Budi Rahayu; Kepala Museum dan Cagar Budaya, Abi Kusno; Direktur Eksekutif Badan Pelestarian Cagar Budaya, Indira Esti Nurjadin; dan Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana.

Lihat juga Video 'Jawaban Fadli Zon soal Soeharto Masuk Usulan Jadi Pahlawan Nasional':

(akn/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads