Komisi I DPR Minta Pemerintah Telusuri Viral Foto Prabowo di Baliho Israel

Anggi Muliawati - detikNews
Selasa, 30 Sep 2025 12:02 WIB
Dave Laksono (Dwi/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono mengaku yakin foto Presiden Prabowo Subianto di billboard Abraham Shield Israel yang viral dicatut Israel. Dave menilai pencatutan itu tidak patut.

"Secara prinsip, Indonesia memiliki posisi yang tegas dan konsisten dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina serta menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan perdamaian dunia," kata Dave kepada wartawan, Selasa (30/9/2025).

"Oleh karena itu, penggunaan foto Presiden RI dalam konteks yang tidak resmi dan tanpa koordinasi merupakan tindakan yang tidak patut dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman publik, baik di dalam negeri maupun di forum internasional," imbuhnya.

Dave pun meminta pemerintah segera menelusuri perihal pemasangan foto Prabowo yang viral itu. Hal itu, kata dia, sebagai upaya untuk tidak menimbulkan kesalahpahaman.

"Kami mendorong Kementerian Luar Negeri melakukan penelusuran dan menyampaikan pernyataan resmi yang menjelaskan posisi Indonesia secara jelas kepada publik dan komunitas internasional," jelasnya.

"Langkah ini penting agar tidak terjadi distorsi terhadap arah dan prinsip politik luar negeri Indonesia," sambung Dave.

Ketua DPP Partai Golkar ini pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Dia meminta publik tak mengambil kesimpulan terkait foto viral tersebut.

"Apalagi jika belum ada konteks yang jelas. Di era digital, penyebaran gambar atau simbol sering kali terjadi tanpa kontrol dan dapat dimanfaatkan untuk tujuan tertentu yang tidak sejalan dengan kepentingan nasional," tuturnya.

Kemlu Buka Suara

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI buka suara terkait viral foto Presiden RI Prabowo Subianto di baliho Abraham Shield Israel. Kemlu menegaskan Indonesia tidak akan mengakui dan melakukan normalisasi dengan Israel, kecuali Israel terlebih dahulu mengakui Palestina.

"Posisi Indonesia sangat clear bahwa tidak akan ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel baik melalui Abraham Accords atau platform lainnya, kecuali Israel terlebih dahulu mau mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," kata juru bicara Yvonne Mewengkang, dilansir Antara, Selasa (30/9).

Dalam unggahan akun X @AbrahamShield25, tertulis bahwa Koalisi Israel untuk Keamanan Regional telah meluncurkan kampanye papan reklame baru yang mendesak pemerintah untuk mendukung inisiatif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza dan memperluas Perjanjian Abraham.

Dalam baliho itu, bersanding foto Presiden Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, para pemimpin Arab moderat, Presiden Indonesia serta Ketua Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, dengan tulisan berbunyi: "Yes to Trump's Plan - GET IT DONE."

Koalisi tersebut-sebuah kelompok non-partisan yang terdiri atas 120 lebih pemimpin senior keamanan, kebijakan, dan ekonomi Israel-mengatakan usulan Trump sebagai langkah yang serius dan bertanggung jawab untuk mengubah kemajuan militer Israel menjadi terobosan diplomatik strategis dan menciptakan realitas baru di Gaza-tanpa Hamas.

Tonton juga video "Viral Baliho Prabowo di Israel, Kemlu Beri Klarifikasi" di sini:




(amw/whn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork