Ajang Abang None Jakarta ke-53 menjadi wadah generasi muda untuk menyalurkan ide kreatif sekaligus meneguhkan semangat kebersamaan. Lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini menekankan nilai persahabatan, doa, serta kontribusi nyata bagi pembangunan Jakarta.
"Kalau kompetisi ya pasti ada. Tapi setelah beberapa bulan bersama, vibe kompetitif itu udah nggak terlalu terasa. Lebih banyak vibes kekeluargaan. Jujur agak sedih juga karena kita yang tiap hari bareng, sekarang mau balik ke kehidupan masing-masing," ujar finalis Abang Jakarta Pusat, Muhammad Fathi Umar, Senin (29/9/2025).
Malam final digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/9). Acara berlangsung meriah dengan penampilan para finalis yang menunjukkan penguasaan naskah, koreografi, hingga kesiapan mental.
Di dalam gedung, atmosfer grand final berlangsung khidmat. Para finalis tidak hanya menampilkan penguasaan materi, tetapi juga keterampilan koreografi dan kemampuan menjaga integritas.
Umar mengaku persiapannya sederhana, lebih banyak berdoa sebagai bekal menghadapi malam final. Meski kompetisi berlangsung ketat, ia merasakan ikatan kekeluargaan yang kuat setelah empat bulan bersama para finalis.
Di panggung final, Umar mengusung gagasan menjadikan Persija sebagai destinasi wisata Jakarta. Menurutnya, sepak bola bukan sekadar olahraga, tetapi juga dapat menjadi magnet wisata kelas dunia.
"Saya bermimpi Jakarta bisa seperti Liverpool atau Barcelona, kota yang dikenal karena sepak bolanya. Tiap minggu, puluhan ribu orang nonton Persija. Itu bisa jadi magnet wisata luar biasa. Makanya saya bawa tagline: Jakarta Harus Lebih Persija (JHLP)," jelas Umar.
Senada dengan Umar, finalis None Jakarta Selatan, Isabel Tramp, menilai perjalanan menuju malam final Abang None Jakarta 2025 sebagai pengalaman panjang sekaligus emosional.
"Selama hampir empat bulan kita bersama setiap hari. Setelah malam ini, semuanya akan balik ke kuliah, kerja, dan kehidupan masing-masing. Rasanya senang sekaligus berat karena harus berpisah," ujar Isabel.
Isabel mengusung gagasan Finance Future untuk Pendidikan Global dengan misi membuka akses beasiswa hingga jenjang S3 ke Finlandia, negara yang dikenal sebagai kiblat pendidikan dunia. Menurutnya, pendidikan mampu mengasah mimpi sekaligus meningkatkan daya saing Jakarta dan Indonesia di tingkat global.
Putri aktris senior Ayu Azhari ini juga mendapat dukungan penuh dari keluarga, komunitas, serta 50 pendukung dari Jakarta Selatan.
"Ada Mama, adik, kakak, teman-teman, dan jatah 50 supporter dari Jakarta Selatan. Deg-degan, tapi juga senang karena ada banyak orang yang bisa lihat perjuangan ini," pungkasnya.
Pengakuan Umar dan Isabel menunjukkan bahwa ajang Abang None Jakarta bukan sekadar kompetisi, melainkan ruang untuk menyalurkan doa, mimpi, serta semangat membangun Jakarta melalui gagasan. Terlepas dari hasil penilaian dewan juri, para finalis telah menjadi pemenang di mata keluarga, sahabat, dan masyarakat yang mendukung.
Tonton juga video "Penampilan Perdana Finalis Abang None Jakarta 2025" di sini:
(ega/ega)