Pimpinan Ponpes Tampar Santri gegara Tak Disalimi, Muhammadiyah: Motif Mendidik

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 17 Sep 2025 08:15 WIB
Dadang Kahmad (Dok. Situs Muhammadiyah)
Jakarta -

Pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), berinisial Prof S menampar santri berinisial D (16) dan qari berinisial MK (14) karena tak disalimi kedua korban. Muhammadiyah mengatakan mendidik pakai kekerasan tak pernah dibenarkan.

"Memang di zaman sekarang mendidik dengan kekerasan tidak baik walaupun niatnya baik menjaga kedisiplinan. Mendidik dengan lemah lembut dan nasihat jauh lebih cocok untuk masa sekarang," ujar Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).

Meski begitu, ia tak setuju bila kasus ini dilanjutkan ke ranah pidana. Dadang mengatakan kasus ini lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan.

"Tapi saya tidak setuju jika kasus tersebut sampai masuk ranah tuntutan pidana lebih baik berdamai dan saling minta maaf. Karena saya yakin motifnya mendidik santri supaya lebih baik," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, penganiayaan Prof S terhadap kedua korban itu terjadi di dalam masjid di Pesantren Putra Datok Sulaiman pada Sabtu (13/9).

"Setelah selesai pengajian Subuh itu, para santri seperti biasa, setelah pengajian, mengadakan salim kepada direktur pondok pesantren inisial S, salim, cium tangan," kata Kasat Reskrim Polres Palopo Iptu Sahrir kepada detikSulsel, Senin (15/9).




(isa/eva)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork