KPK menegaskan pemeriksaan Lisa Mariana (LM) dalam kasus korupsi pengadaan iklan di bank BJB bukan untuk mencari sensasi. Pemeriksaan dilakukan karena diduga ada aliran dana kepada Lisa.
"Kita manggil saudari LM. Itu juga kita, ini bukan dalam rangka cari sensasi, memang kita menduga ada aliran di sana," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, di gedung KPK, Rabu (10/9/2025).
KPK mendalami aliran dana itu dari Lisa sebelum nantinya dikonfirmasi kepada eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK). Asep menyebut RK akan dipanggil untuk diperiksa dalam kasus itu dalam waktu dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita, dalaminya di sana, iya atau tidaknya. Sehingga nanti itu menjadi bahan kita untuk meminta keterangan saudara RK," sebutnya.
Asep menambahkan, hasil pemeriksaan Ilham Akbar Habibie juga akan dikonfirmasi ke RK. Ilham sendiri diperiksa terkait pembelian mobil Mercedes-Benz (Mercy) oleh RK.
"Tapi setelah kita manggil Pak Ilhamnya, kita udah dapat informasi keterangan bahwa benar. Ini belum, pembayarannya belum selesai, ada di bengkel, dan lain-lain," sebutnya.
Lisa sendiri diperiksa KPK pada Jumat (22/8) yang lalu. Usai diperiksa, Lisa mengklaim ada aliran dana untuk anaknya.
"Ya kan buat anak saya, benar," ujar Lisa di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (22/8).
Dalam kasus BJB ini, KPK telah menetapkan lima tersangka. Mereka adalah Yuddy Renaldi selaku eks Dirut Bank BJB; Widi Hartono (WH) yang menjabat Pimpinan Divisi Corporate Secretary Bank BJB; serta Ikin Asikin Dulmanan (IAD), Suhendrik (S), dan Sophan Jaya Kusuma (RSJK) selaku pihak swasta.
Perbuatan kelimanya diduga telah menimbulkan kerugian negara hingga Rp 222 miliar. KPK menduga duit tersebut masuk sebagai dana pemenuhan kebutuhan nonbujeter.
Simak juga Video: Lisa Mariana Dijadwalkan Ulang Pemeriksaan di Bareskrim Pada Kamis
(ial/wnv)