Mahasiswa asal Indonesia, Muhammad Athaya Helmi Nasution (18), meninggal dunia diduga saat bertugas mendampingi kunjungan kerja sejumlah pejabat Indonesia di Wina, Austria. Anggota Komisi I DPR, Oleh Soleh, meminta kasus kematian Athaya diinvestigasi penuh.
"Tentu harus diinvestigasi secara menyeluruh penyebab kematian dari pada Muhammad Athaya Helmi ini, supaya terang benderang karena memang ini rentetan kematian di lingkungan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ini terus menerus ya, dan ini menjadi sebuah kejanggalan," kata Oleh kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).
Oleh menerangkan investigasi menyeluruh sangat penting agar penyebab kematian menjadi terang benderang. Dia menyebut perlu juga dilakukan penyelidikan secara transparan dan independen terkait kematian Athaya.
"Oleh sebab itu, deteksi terhadap penyebab ini perlu sekira ditemukan penyebabnya dan tentunya penyelidikannya harus transparan dan kalau bisa melibatkan pihak-pihak independen," ujarnya.
Dia mengingatkan kematian Athaya menjadi alarm untuk Kemlu terkait perlindungan terhadap diplomat dan juga diaspora. Dia menyebut Kemlu juga harus melakukan mitigasi agar peristiwa serupa tidak terulang.
"Tentu ini menjadi sebuah alarm bahwasanya Kementerian Luar Negeri harus melakukan SOP baru bagaimana perlindungan terhadap para diplomat dan juga perlindungan terhadap diaspora yang ada di luar negeri harus betul-betul dibuat roadmap dan juga mitigasi agar tidak terulang kembali korban-korban berikutnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, legislator PKB ini menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Athaya saat menjalankan tugas mendampingi pejabat di Austria
"Atas nama pribadi juga DPR RI utamanya Komisi I menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Muhammad Athaya Helmi Nasution yang gugur saat menjalankan tugas mendampingi pejabat Kementerian Luar Negeri ya, dan juga pejabat Kemlu yang ada di Austria," ungkapnya.
(whn/jbr)