Peringatan Maulid Nabi yang digelar majelis taklim di Ciomas, Kabupaten Bogor, berubah menjadi sebuah tragedi. Bangunan yang dimasuki oleh ratusan orang tiba-tiba ambruk.
Insiden ini terjadi pada Minggu (7/9/2025). Sebanyak empat orang meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka akibat kejadian tersebut.
Tim gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD dikerahkan ke lokasi untuk membantu penanganan dan membersihkan reruntuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPBD Kabupaten Bogor menyampaikan sebanyak empat orang meninggal dunia. Keempat korban adalah perempuan.
"(Korban) tiga orang meninggal dunia (MD) atas nama Ibu Irni dibawa ke RS Medical Dramaga, Ibu Wulan di RS PMI Kota Bogor, Ibu Yati di RSUD Kota Bogor," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Nugraha, Minggu (6/9).
![]() |
1. Empat Orang Tewas
BPBD Kabupaten Bogor menyebutkan ada empat orang tewas akibat bangunan majelis yang ambruk ini.
"Update laporan saat ini korban meninggal dunia menjadi empat orang. Korban atas nama Yuli meninggal di RS UMMI," kata ujar Adam.
Daftar korban tewas:
1. Ibu Irni Susanti, meninggal dunia di RS Medika Dramaga, alamat Kampung Ciapus, Sukamakmur, Ciomas
2. Ibu Ulan, meninggal dunia di RS PMI, alamat Kampung Ciapus, Sukaluyu, Tamansari
3. Ibu Nurhayati, meninggal dunia di RS PMI, alamat Kampung Kompas, Desa Sukaluyu, Tamansari
4. Ibu Yuli, meninggal dunia di RS UMMI, alamat Desa Sukamakmur
2. Dugaan Penyebab Bangunan Ambruk
Bangunan majelis taklim ambruk diduga akibat bangunan tidak kuat menahan beban.
"Analisa penyebab kejadian, struktur bangunan yang sudah lama dan sudah tidak kuat menahan beban lebih sehingga mengalami ambruk," kata Adam.
3. Ratusan Orang Terluka
Sementara itu, Kapolsek Ciomas Kompol Yudi Kusyadi mengupdate korban luka akibat insiden bangunan ambruk ini menjadi ratusan orang.
"Sampai saat ini untuk korban yang meninggal dunia sampai semalam ada empat orang, kemudian yang luka-luka baik luka berat maupun ringan sebanyak 126 orang," kata Kapolsek Ciomas Kompol Yudi Kusyadi ditemui di lokasi, Senin (8/9).
Yudi menyebutkan, masih ada potensi bertambahnya korban luka. Mengingat masih ada warga yang berdatangan ke posko kesehatan, karena setelah kejadian memilih berobat mandiri di rumahnya masing-masing.
"Ada juga barusan warga yang memeriksakan kesehatan di posko kesehatan, yang lebam dan luka ringan, kita rujuk ke rumah sakit baik di kota maupun Kabupaten Bogor," kata Yudi.
![]() |
4. Detik-detik Bangunan Ambruk
Istri pimpinan majelis taklim, Mariyatul Kibtiyah, mengatakan peristiwa itu terjadi ketika rangkaian peringatan maulid nabi sedang berlangsung. Kegiatan maulidan hanya dihadiri khusus jemaah perempuan.
"Kejadiannya sudah beres baca Marhaban (pujian untuk nabi). Lagi baca syair-syair, sesudah doa-doa, mau langsung tausiah (ceramah). Tapi keburu ambruk, belum terlaksana (tausiah) itu langsung ambruk," kata Mariyatul didampingi sang suami, Zulpadli Harahap, Senin (8/9).
"Posisi saya ada di tengah sama santri, di depan karena saya kebetulan pimpin maulidannya," imbuhnya.
Mariyatul menyebut jemaah sedang khidmat membaca doa-doa, sehingga tidak terdengar jika ada suara-suara penanda bangunan akan ambruk. Mariyatul mengaku menyaksikan bagaimana ujung bangunan tiba-tiba ambruk dan jamaah ikut terbawa hingga banyak yang tertimbun.
"Langsung krek (ambruk), makanya banyak yang tidak tertolong. Tidak ada aba-abanya. Cuma ambruknya agak lama, tidak cepat. Tapi, saya sadar. Kaya kiamat. Saya lari dan keluar lewat jendela. Setelah itu saya langsung ke bawah, langsung teriak, langsung suami saya ke bawah, terus warga pada datang bantu," kata Mariyatul.
"Namanya musibah, sudah takdir mau digimanain lagi juga susah. Ya begitu saya lihatnya, kalau boleh meminta mah saya mintanya saya saja, jangan warga (tertimpa puing), tapi gimana lagi. Mudah-mudahan semuanya menjadi baik," imbuhnya.
5. Bangunan Baru 6 Bulan Berdiri
Bangunan majelis taklim ambruk saat dipakai maulid nabi di Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Ternyata bangunan itu baru dibangun enam bulan lalu. Majelis berukuran 12 x 10 meter itu berkapasitas 150 orang.
"Secara kronologis itu kan bangunan yang jelas baru. Itu bukan renov ya, baru bikin itu dari setelah Idul Fitri sampai sekarang hitungannya sudah berjalan 6 bulan. Kapasitas itu 150-an lah, ukurannya 12 x 10 meter persegi," kata Pimpinan Majelis Taklim Zulpadli Harahap ditemui di rumahnya, Senin (8/9).
![]() |
"Untuk bangunannya itu bangunan kita kokoh dan baru. Soalnya kita juga bangun tidak asal. Jaga kualitas juga kita," imbuhnya.
Saat kejadian, menurut Zulpadli, jemaah yang datang ditaksir mencapai 400-500 orang. Dia tidak mengetahui jumlah pasti jemaah yang berada di dalam gedung, sebab sebagian berada di luar.
"Memang masalah kunjungan jemaah itu kisarannya tidak terhitung. Kalau dianalisa itu 500 (jemaah) lebih lah (yang datang), karena sebagian kumpul di sini (rumah), di halaman. Bukan di situ (majelis taklim) semua, bukan," kata Zulpadli.