Gedung Majelis Ambruk di Bogor Baru Dibangun 6 Bulan, Kapasitas 150 Orang

Gedung Majelis Ambruk di Bogor Baru Dibangun 6 Bulan, Kapasitas 150 Orang

Muchamad Sholihin - detikNews
Senin, 08 Sep 2025 15:09 WIB
Bangunan majelis takim yang roboh di Bogor kini dipasangi garis polisi, Senin (8/9/2025).
Bangunan majelis takim yang roboh di Bogor kini dipasangi garis polisi. (M Solihin/detikcom)
Bogor -

Majelis taklim ambruk saat dipakai maulid nabi di Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Ternyata bangunan itu baru dibangun enam bulan lalu. Majelis berukuran 12 x 10 meter itu berkapasitas 150 orang.

"Secara kronologis itu kan bangunan yang jelas baru. Itu bukan renov ya, baru bikin itu dari setelah Idul Fitri sampai sekarang hitungannya sudah berjalan 6 bulan. Kapasitas itu 150-an lah, ukurannya 12 x 10 meter persegi," kata Pimpinan Majelis Taklim Zulpadli Harahap ditemui di rumahnya, Senin (8/9/2025).

"Untuk bangunannya itu bangunan kita kokoh dan baru. Soalnya kita juga bangun tidak asal. Jaga kualitas juga kita," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat kejadian, menurut Zulpadli, jemaah yang datang ditaksir mencapai 400-500 orang. Dia tidak mengetahui jumlah pasti jemaah yang berada di dalam gedung, sebab sebagian berada di luar.

"Memang masalah kunjungan jemaah itu kisarannya tidak terhitung. Kalau dianalisa itu 500 (jemaah) lebih lah (yang datang), karena sebagian kumpul di sini (rumah), di halaman. Bukan di situ (majelis taklim) semua, bukan," kata Zulpadli.

ADVERTISEMENT

Zulpadli mengatakan jemaah datang dari beberapa desa sekitar. Peristiwa ambruk, menurut dia, terjadi secara tiba-tiba.

"(Jemaah) dari luar, itu hampir 5-6 desa, tapi bukan berarti (warga) satu desa semua hadir. Sekarang desa ini kan bertetangga dengan Desa Sukamakmur, Sukaluyu, Sukaresmi, Sukaharja, Sukajaya dan Sukajadi itu desa yang bertetangga," imbuhnya.

"Jadi kejadiannya begini (ambruk di bagian belakang merambat ke depan). Kalau tiang-tiang di bawah masih utuh karena itu sangat kokoh. Lagian itu satu tiang ukurannya 60 cm x 60 cm," imbuhnya.

Zulpadli mengatakan kegiatan maulidan hanya dihadiri perempuan yang didominasi ibu-ibu. Ia mengaku langsung melompat membantu para korban sesaat bangunan majelis taklim ambruk.

"Banyak korbannya, banyak. Kan saya yang pertama kali lihat, kalau laki-laki ya. Saya langsung loncat ke bawah (bantuin korban). Yang saya bisa tolong, saya tolong. Yang ini yang itu, saya tarik. Baru warga warga berdatangan membantu," kata Zulpadli.

"Banyak yang tertindih (puing), tapi kan terus ramai pada datang bantuin. Ada yang angkutin puing, ada yang angkutin ibu-ibu," imbuhnya.

Zulpadli mengaku syok seusai kejadian. Zulpadli mengatakan akan berkunjung ke keluarga korban untuk berbelasungkawa.

"Saya itu yang menjadikan saya syok, makanya nggak ada yang bisa saya kunjungi (keluarga korban meninggal), dikarenakan yang saya pikirkan bukan bangunannya, tapi yang saya pikirkan itu gimana sikap saya terhadap keluarga korban itu," kata Zulpadli.

"Ya itu sudah kepastian (berdoa dan meminta maaf) cuma untuk sekarang saya belum siap (datang ke keluarga korban), mungkin dua atau tiga hari ke depan insyaallah saya siap kunjungan kepada pihak pihak korban," imbuhnya.

Simak Video: Pemkab Bogor Pastikan Pengobatan Korban Bangunan Majelis Taklim Ditanggung Penuh

(sol/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads