Duka mendalam menyelimuti warga Ciomas, Kabupaten Bogor, setelah bangunan majelis taklim ambruk saat digunakan untuk acara peringatan Maulid Nabi. Insiden ini menelan korban jiwa dan puluhan orang mengalami luka-luka.
Bangunan majelis taklim berlantai dua sedang dipadati para jemaah pada Minggu (7/9/2025) kemarin. Diduga bangunan tidak kuat menahan beban karena banyaknya jumlah jemaah.
Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, lebih dari 50 orang diperkirakan tertimpa material bangunan. Tim gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD dikerahkan ke lokasi untuk membantu penanganan dan membersihkan reruntuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Telah terjadi bencana majelis berlantai 2 ambruk pada saat kegiatan maulid diperkirakan lebih dari 50 orang tertimpa bangunan dan semua sudah dibawa ke rumah sakit terdekat," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Nugraha.
Warga setempat bernama Dani menuturkan, saat kejadian acara maulid diikuti puluhan ibu-ibu di area pesantren. Istrinya menjadi salah satu korban luka yang kini menjalani perawatan di rumah sakit.
"Jadi tadi ada acara maulidan terus ambruk bangunannya. Yang ambruk bangunan majelis, di dalam pesantren. Itu banyak jemaahnya, kalau dibilang 50 orang sih lebih ya. Itu acara ibu-ibu, jadi korbannya banyaknya ibu-ibu sama anak-anak," kata Dani saat ditemui di RSUD Kota Bogor.
Identitas Korban Tewas
BPBD Kabupaten Bogor menyampaikan sebanyak empat orang meninggal dunia. Keempatnya korban berjenis kelamin perempuan.
"(Korban) tiga orang meninggal dunia (MD) atas nama Ibu Irni dibawa ke RS Medical Dramaga, Ibu Wulan di RS PMI Kota Bogor, Ibu Yati di RSUD Kota Bogor," kata Adam.
Adam kemudian mengupdate jumlah korban jiwa akibat ambruknya bangunan majelis taklim itu. Par kemarin malam, jumlah korban jiwa menjadi empat orang.
"Update laporan saat ini korban meninggal dunia menjadi empat orang. Korban atas nama Yuli meninggal di RS UMMI," kata ujarnya.
Bangunan majelis taklim ambruk diduga akibat bangunan tidak kuat menahan beban.
"Analisa penyebab kejadian, struktur bangunan yang sudah lama dan sudah tidak kuat menahan beban lebih sehingga mengalami ambruk," kata Adam.
Adapun puluhan orang mengalami luka-luka. Para korban dibawa ke RSUD Kota Bogor, RS PMI Kota Bogor, serta RS Medical Dramaga.
Pihak RSUD Kota Bogor menyampaikan korban mayoritas ibu-ibu. Ada korban yang usianya 60 tahun.
"Korbannya laki-laki dan perempuan, cuma yang paling banyak perempuan, mayoritas korbannya ibu-ibu. Ada yang usianya 50 tahun ke atas, 60 tahun, 33 tahun," kata Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir.
Ia juga menambahkan terdapat korban anak-anak, termasuk satu balita berusia 2,5 tahun yang mengalami kondisi kritis.
"Kemudian ada anak-anak usia 15 tahun dan 2,5 tahun, perempuan semua. Nah korban yang 2,5 tahun ini yang korban luka berat di kepala, mau masuk ICU. Kepalanya luka akibat tertimpa tembok, luka berat. Sekarang di ICU persiapan operasi," imbuhnya.
84 Orang Terluka
Bupati Bogor Rudy Susmanto meninjau bangunan majelis taklim ambruk saat peringatan Maulid Nabi di Ciomas, Kabupaten Bogor. Rudy menyebut jumlah korban luka mencapai 84 orang ditangani di sejumkah rumah sakit.
"84 orang luka berat maupun luka ringan. Hari ini (korban luka) ditangani di beberapa rumah sakit yang ada di sekitar kabupaten dan kota Bogor," kata Rudy.
Rudy menjelaskan peristiwa terjadi Minggu (7/9) pagi, saat ratusan orang menghadiri peringatan Maulid Nabi. Banyaknya orang yang hadir mengakibatkan majelis tidak kuat menahan beban sehingga ambruk dan menimpa jemaah yang hadir.
"Pertama-tama kami mengucapkan turut berduka cita yang sebesar-besarnya atasnama Pemkab Bogor telah terjadi musibah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas," kata Rudy.
"Pagi hari tadi, majelis taklim Ashobiyyah yang tengah melaksanakan Maulid Nabi, pada saat melaksanakan acara kegiatan Maulid Nabi yang diikuti kurang lebih sekitar 150 peserta jamaah ibu-ibu. Karena kelebihan kapasitas maka terjadi bencana yaitu tempat tersebut rubuh," imbuhnya.
Puluhan korban luka saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Bogor. Adapun rumah sakit yang menangani korban majelis ambruk diantaranya RSUD Kota Bogor, RS PMI, RS Marzuki Mahdi, RS Vania, RS UMMI dan sejumlah rumah sakit lainnya.
Menag Jenguk Korban
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjenguk korban luka di RSUD Bogor. Nasaruddin berharap peristiwa tersebut tidak terulang dimanapun.
"Saya mohon kepada kita semuanya, kita mendoakan semoga ini pembelajaran bagi kita semuanya. Jadi jangan terulang kejadian seperti ini di tempat manapun juga," kata Nasaruddin usai mengunjungi korban di RSUD Kota Bogor, Minggu (7/9/2025).
"Memang saya dengar juga agak goyang ya karena tadi itu wallahua'lam seperti apa, karena kita tidak merasakan, cuma sementara kita menyaksikan," lanjutnya.
Nasaruddin sempat berbincang dengan pasien yang dikunjungi di ruang IGD RSUD Kota Bogor. Ia juga memberi semangat kepada korban dan berharap luka yang diderita segera sembuh.
"Terpenting buat kita adalah mengunjungi dulu keluarga-keluarga pasien dan korban, karena ada anak kecil juga. Mohon doanya semoga semuanya lekas sembuh, kembali beraktivitas seperti semula. Niatnya bagus untuk memperingati maulid nabi tapi diluar dugaan ini lah yang terjadi," kata Nasaruddin.