Puluhan santri sebuah pondok pesantren (ponpes) di Depok, Jawa Barat, dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob setelah mengalami muntah-muntah hingga diare. Kadinkes Depok Mary Liziawati menyebut para santri itu keracunan makanan di ponpes.
"Dugaan keracunan makanan tetapi ini bukan MBG ya. (Dari) Dapur ponpes yang memang sehari-hari memasak makanan untuk santri," kata Mary saat dihubungi wartawan, Kamis (4/9/2025).
Mary mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab keracunan para santri. Saat ini, Dinkes Depok masih menunggu hasil laboratorium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dinkes melakukan investigasi sampel makanan sudah tidak ada, kami mengambil sampel muntahan dan sampel air. Masih menunggu hasil lab semua santri yang punya keluhan sudah ditangani," ucapnya.
Sebelumnya, puluhan santri sebuah pondok pesantren di Depok dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob setelah mengalami muntah-muntah hingga diare. Beberapa orang di antaranya dirawat intensif.
"RS Bhayangkara Brimob pada 1 September 2025 mendapatkan informasi dan kedatangan dari sejumlah santri Pesantren Baitul Quran, yang mengalami hampir sama gejalanya. Yaitu dengan keluhan pusing, lemas, mual dan muntah, BAB dengan jumlah yang sangat sering," ujar Kepala RS Bhayangkara Brimob AKBP Arinando Pratama kepada wartawan, Rabu (3/9).
Dia mengatakan pada Senin (1/9) sebanyak 57 santri ditangani di RS Bhayangkara Brimob. Kemudian sebanyak 31 di antaranya memerlukan rawat inap.
"57 santri yang datang ini langsung ditangani tim medis RS Brimob dan setelah dilakukan triase, penanganan awal. Maka dinyatakan 31 di antaranya memerlukan perawatan lebih lanjut berupa rawat inap, kemudian cairan, dan penanganan dari dokter spesialis anak," jelasnya.
Kemudian sebanyak 26 dinyatakan pulang. Total, per hari ini ada 72 santri yang dilakukan penanganan di RS Brimob.
"Sisanya sekitar 26 dapat dinyatakan pulang dan rawat jalan. Sampai tanggal 3 September ini, didapatkan total sudah 72 santri yang mendapatkan penanganan di RS Brimob," tuturnya.
Dia mengatakan, dari 72 orang, sebanyak 42 santri dilakukan perawatan lebih lanjut dengan gejala dehidrasi atau kurang cairan. Per hari ini, 10 santri sudah selesai dalam penanganan medis.
Tonton juga video "Pakai Sarung dan Kopiah, Ratusan Santri Lumajang Rayakan HUT RI" di sini:
(fas/fas)