Polres Tangsel bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya sudah bergerak menyelidiki kasus penjarahan rumah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan.
"Benar, Satreskrim Polres Tangsel sudah menangani perkara tersebut bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang kepada wartawan, Rabu (3/9/2025).
Victor mengatakan pihaknya sudah menangkap beberapa orang terduga pelaku. Para pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah kita amankan beberapa pelaku, sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan sudah dilakukan penahanan. Kami sedang melakukan pendalaman, perkembangan selanjutnya akan disampaikan," ujarnya.
Kesaksian Warga Saat Penjarahan
Warga mengatakan massa yang menjarah di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, bukan dari masyarakat sekitar. Saksi mata yang juga warga setempat, Olaf (34), menyebut penjarahan terjadi dua kali pada Minggu (31/8) dini hari.
"(Penjarahan) yang kedua itu 02.30 WIB. Gelombang pertamanya (pukul) 00.30 WIB," kata Olaf di lokasi, Minggu (31/8).
Olaf menyebut jumlah massa lebih banyak saat gelombang kedua. Olaf memastikan pihak yang melakukan penjarahan bukan warga sekitar.
"Bukan orang sini, saya udah tanya itu. Anak muda. (Umur) 25 sampai 35-an lah. Masih muda," ucapnya.
"Kalau dibilang untuk jumlah orangnya yang gelombang pertama sama gelombang kedua itu lebih banyak yang gelombang kedua," tambahnya.
Olaf melihat massa yang menjarah membawa barang elektronik, baju, hingga alat makan dari rumah Sri Mulyani. Olaf menyebut, saat kejadian, hanya terlihat penjaga rumah Sri Mulyani.
"(Massa membawa) TV, lukisan, ya itu yang gelombang kedua aja bawa piring, bawa baju, dia teriak-teriak 'ini nih, buat ibu gua'. Bawa piring. Ini piringnya tebel," ujarnya.
(wnv/rfs)