Jakarta sempat diwarnai aksi ricuh di berbagai titik belakangan ini. Per hari ini, warga merasa situasi sudah kondusif di sekitar Sudirman, Jakarta Pusat.
Salah satu warga bernama Agus (38), yang memang bekerja di sekitar Sudirman, menyebutkan situasi Jakarta sudah kondusif. Agus sendiri merupakan pengguna KRL.
"Kayaknya per hari ini sudah mulai kondusif ya, karena memang kemarin sempat memprihatinkan gara-gara aksi-aksi provokatif, tapi hari ini sudah mulai kondusif sih," ujar Agus saat ditemui, Rabu (3/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Naik KRL cuma tadi agak lama. Rame banget tadi, udah kayak normal lagi," tambahnya.
Agus menyebutkan kantornya sempat menerapkan work from home (WFH) selama dua hari kemarin. Dia juga menyayangkan sejumlah fasilitas umum dirusak pada aksi anarkis kemarin.
"Kalau sekitar KRL nggak ada yang rusak, tapi impact-nya ke gerbang tol sama busway, kalau KRL nggak," ujarnya.
Tonton juga video "Jakarta Macet Lagi!" di sini:
Warga lainnya, Reza (23), yang juga pekerja sekitar Sudirman, mengaku situasi Jakarta sudah kembali normal. Dia mengaku kesal atas perusakan fasilitas umum oleh sejumlah massa.
"Tadi naik LRT. Kayaknya kalau dari kemarin sudah mulai kondusif ya," kata Reza.
"Sejauh yang saya lihat yang dirusak dampaknya ke Transjakarta, sangat disayangkan aja sih, kenapa harus fasilitas umum," imbuhnya.
Pramono Sebut Aktivitas Sudah Hampir Normal
Sejumlah fasilitas umum rusak akibat kericuhan yang terjadi beberapa hari terakhir di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersyukur karena aktivitas Jakarta kini sudah hampir normal.
"Dan kalau dilihat hari ini, saya bersyukur bahwa Jakarta aktivitas masyarakatnya sudah hampir normal," kata Pramono di Jakarta Barat, Selasa (2/9).
Pramono mengatakan banyak yang melarang hari bebas kendaraan atau car free day (CFD) tetap digelar pada Minggu kemarin lantaran situasi masih belum kondusif. Namun Pramono tetap membiarkan CFD berjalan seperti pada umumnya agar memunculkan kembali kepercayaan masyarakat bahwa Jakarta sudah aman.
"Maka kenapa hari Sabtu kemarin banyak orang yang sebenarnya melarang saya untuk car free day. Saya sampaikan apa adanya, tetapi saya bilang bahwa harus car free day. Supaya kepercayaan, dan kemudian juga kebersamaan masyarakat itu timbul," ujarnya.
"Ketika saya mulai car free day setengah 6 pagi masih sepi, tapi begitu gubernurnya muncul, masyarakat mulai banyak, jam 8. Saya sengaja car free day saya kemarin itu memecahkan rekor, saya nggak pernah jalan kaki sepanjang itu. Karena saya pengen dari ujung ke ujung dan bisa 12 km. Saat Sabtu kemarin. Alhamdulillah semuanya muncul, jam 8 udah normal," lanjutnya.