Lapas Khusus Koruptor di Pulau Terpencil Masih Dibahas, Butuh Anggaran Rp 4 T

Antara - detikNews
Kamis, 28 Agu 2025 08:13 WIB
Foto ilustrasi penjara. (dok detikcom)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto pernah mengatakan dia menginginkan penjara yang kokoh bagi para koruptor di pulau terpencil. Dan saat ini, pembangunan lembaga pemasyarakatan (lapas) khusus bagi narapidana kasus korupsi sudah masuk tahap pembahasan antarkementerian.

"Saat ini ada 13 lapas yang sedang kami selesaikan, tujuh di antaranya ditargetkan rampung tahun ini," kata Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto dilansir Antara, Kamis (28/8/2025).

Agus mengatakan untuk rencana pembangunan lapas khusus koruptor sedang dibahas antarkementerian karena melibatkan banyak kementerian. Menurut Agus, rancangan pembangunan lapas khusus ini perlu pembahasan dengan lintas kementerian karena memerlukan dukungan dari banyak pihak.

Lintas kementerian yang dimaksud seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), hingga Kementerian Kesehatan.

Kementerian Perhubungan nantinya membangun dermaga, sedangkan Kementerian PU bertanggung jawab atas pembangunan fasilitas pendukung dan perumahan pegawai. Sedangkan fasilitas kesehatan akan dibangun oleh Kementerian Kesehatan.

"Kami dari kementerian hukum akan fokus membangun fasilitas inti lembaga pemasyarakatan. Saat ini penyusunan perencanaan masih berlangsung," katanya.

Dia mengungkapkan pembangunan ini bersifat lebih dari setahun (multiyears). "Jadi tidak mungkin selesai dalam satu tahun," katanya.

Anggaran Diperkirakan Rp 4 T

Lebih lanjut, Agus menjelaskan tahun ini pemerintah sudah mengajukan anggaran untuk studi kelayakan. Dia berharap tahun depan sudah ada alokasi anggaran pembangunan bertahap dari Kementerian Keuangan kepada kementerian terkait.

Adapun untuk pembangunan lapas khusus, anggaran yang dibutuhkan mencapai hampir Rp 4 triliun. Selain itu, pemerintah menyiapkan lahan untuk fasilitas penunjang, termasuk dapur umum.

"Lahan yang kami siapkan ada 18 titik lagi untuk pengembangan fasilitas. Namun untuk Sekolah Rakyat masih belum masuk dalam perencanaan," ujar Agus.




(zap/yld)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork