Kehadiran tokoh Peneliti Senior Tad and Dianne Taube di Hoover Institution, Universitas Stanford, Peter Berkowitz, yang berlatar belakang pro-Israel di Orientasi Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) sebagai narasumber bikin heboh. Wakil Ketua Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah meminta kampus lebih hati-hati dalam memilih narasumber.
"Ini menjadi pembelajaran penting agar setiap institusi pendidikan, khususnya perguruan tinggi, lebih berhati-hati dalam memilih dan mengundang narasumber," ujar Himmatul kepada wartawan, Selasa (26/8/2025).
"Latar belakang akademisi maupun tokoh yang dihadirkan harus dicek secara mendalam, bukan hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari sisi ideologi, rekam jejak, dan posisi politiknya dalam isu-isu nasional dan global yang sensitif," lanjutnya.
Ia mengapresiasi sikap UI yang langsung meminta maaf. Menurutnya, sudah seharusnya UI meminta maaf karena tak mengecek detail latar belakang Berkowitz.
"Apalagi dunia kampus adalah ruang intelektual yang sangat berpengaruh bagi mahasiswa pascasarjana, calon pemimpin masa depan bangsa. Maka jangan sampai ruang itu diisi dengan narasi yang berpotensi merusak solidaritas bangsa kita terhadap perjuangan rakyat Palestina, yang selama ini konsisten kita dukung di forum-forum internasional," tuturnya.
(isa/idn)