Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan Pemprov DKI akan menambah jembatan buka-tutup (bascule) seperti Jembatan Antar Kampung (JAK) Gandaria. Menurutnya, model jembatan itu mempermudah akses alat berat masuk sungai atau kali di wilayah padat penduduk.
"Yang pertama untuk jembatan yang di Gandaria, kebetulan sebelum dimulai pembangunan memang berkonsultasi dengan kami dan memang di Jakarta kami akan membuat jembatan-jembatan seperti itu," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (20/8/2025).
Pramono mengatakan jembatan yang bisa dibuka dan tutup akan memudahkan alat berat masuk ke kali yang sempit untuk mengeruk lumpur dan sampah. Dia meyakini hal itu bakal memudahkan pencegahan banjir.
"Kenapa dibuat? Agar ekskavator yang kecil itu bisa masuk ke sungai-sungai yang padat penduduk. Sehingga dengan demikian pengerukan yang sekarang dilakukan di Tanah Abang dan sebagainya termasuk di Gandaria, maka itu akan kita perbanyak," ucapnya.
Sebelumnya, jembatan bascule telah diusulkan oleh Wakil Gubernur (Wagub) DKI Rano Karno. Dia berharap jembatan itu mempermudah proses normalisasi sungai di Ibu Kota.
Rano mengatakan salah satu kendala pengerukan sungai di Jakarta adalah sulitnya alat berat masuk ke lokasi. Dia menyebut salah satu penghalangnya ialah jembatan permanen.
"Saya minta iya (dibuatkan jembatan buka-tutup). Karena teknis kesulitan ada di situ," kata Rano di Balai Kota Jakarta, Senin (11/8).
Simak juga Video: Pemprov DKI Mau Bangun Jembatan Penghubung Ancol-JIS
(bel/haf)