Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno mengusulkan pembangunan jembatan dengan sistem buka-tutup untuk mempermudah proses normalisasi sungai di Ibu Kota. Rano mengatakan salah satu kendala pengerukan sungai di Jakarta adalah sulitnya alat berat seperti beko masuk ke lokasi akibat terhalang jembatan permanen.
"Saya minta iya (dibuatkan jembatan buka-tutup). Karena teknis kesulitan ada di situ," kata Rano di Balai Kota Jakarta, Senin (11/8/2025).
Dia mengatakan jembatan permanen membuat proses pemindahan alat menjadi lambat dan rumit. Dengan adanya jembatan buka tutup diharapkan proses normalisasi sungai menjadi lebih mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hampir rata-rata jembatan kita nggak bisa dilalui. Mau masuk ke sungai susah, harus keluar lagi, pindah ke wilayah lain. Ini sangat susah," lanjutnya.
Ia mencontohkan di Belanda, jembatan dibangun dengan sistem buka-tutup sehingga alat berat atau kapal bisa berpindah lokasi dengan mudah. Rano berencana membahas gagasan ini dalam kunjungannya ke Rotterdam pada Oktober mendatang, sebagai bagian kerja sama sister city.
"Mungkin dianggap bercanda, tapi saya serius. Di Belanda itu jembatan fungsinya buka-tutup. Kalau mau ngeruk sini lalu pindah, jembatan buka, alat bisa lewat," jelasnya.
Rano menegaskan program pengerukan dan normalisasi sungai sudah menjadi prioritas Pemprov DKI Jakarta. Ia mengaku sejak awal menjabat wakil gubernur sudah mendapat tugas langsung dari Gubernur untuk mengawal kegiatan ini.
"Pengurukan itu wajib. Tidak ada yang namanya visualisasi kegiatan hanya untuk gambar. No, ini kerja," tegasnya.
"Jadi itu salah satu teknis yang memang saya tawarkan kepada Kadis SDA. Artinya begini, itu sudah program gubernur dan wakil, pengerukan itu adalah wajib," ungkapnya.
Simak juga Video: Rano Bakal Lanjutkan Normalisasi Sungai di Jakarta, Singgung Ahok-Anies
(bel/jbr)