Andra Soni-Dirut MRT Koordinasi Perpanjangan Rute ke Serpong dan Balaraja

Andra Soni-Dirut MRT Koordinasi Perpanjangan Rute ke Serpong dan Balaraja

Arief Ikhsanudin - detikNews
Selasa, 19 Agu 2025 16:26 WIB
Direktur Utama (Dirut) MRT Tuhiyat dan Gubernur Banten Andra Soni membahas koordinasi perpanjangan rute MRT ke Serpong dan Balaraja. (dok. Pemprov Banten)
Foto: Direktur Utama (Dirut) MRT Tuhiyat dan Gubernur Banten Andra Soni membahas koordinasi perpanjangan rute MRT ke Serpong dan Balaraja. (dok. Pemprov Banten)
Jakarta -

Direktur Utama (Dirut) MRT, Tuhiyat, mengunjungi Gubernur Banten Andra Soni di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang. Tuhiyat berkoordinasi dengan Andra Soni terkait pembangunan rute MRT hingga Serpong dan Balaraja.

Tuhiyat mengatakan audiensi digelar sebagai tindak lanjut rencana ekspansi MRT ke wilayah Banten. Ia berharap MRT bisa menjadi transportasi publik bagi orang dari dan ke DKI Jakarta.

"Ini tindak lanjut yang sudah dilakukan terkait dengan MoU di Tangerang Selatan yang sudah berlangsung. Ini kita lakukan koordinasi terkait dengan rute masterplan ke arah Balaraja-Kembangan," kata Tuhiyat, Selasa (19/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, PT MRT telah menandatangani MoU dengan PT Bumi Serpong Damai sebagai penjajakan awal potensi kerja sama membangun jalur MRT dari Lebak Bulus ke Serpong pada Kamis (24/8). Sementara itu, untuk proyek jalur timur-barat, kereta MRT akan membentang dari Cikarang, Kabupaten Bekasi, hingga Balaraja, Kabupaten Tangerang.

ADVERTISEMENT

Menurut Tuhiyat, proyek MRT ke wilayah Banten masih dalam tahap kajian. Dalam pertemuan dengan Andra, pihak MRT membahas soal pembiayaan, jumlah penumpang, dan dampak ekonomi.

"Skema financing-nya juga kan harus dikaji, ridership, impact ekonomi, dan sebagainya. Itu banyak hal yang perlu diperhatikan," katanya.

Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan banyak warganya yang bekerja di Jakarta, dan warga Jakarta yang bermukim di Tangerang Raya. Karena itu, pemerintah perlu menyediakan transportasi massal sebagai penunjang.

"Perlu diupayakan, dipikirkan transportasi massal yang bisa dan cocok di Provinsi Banten. Dan tentunya kita butuh Jakarta supaya men-support agar ini bisa terwujud," katanya.

Meski tak gamblang, Andra menyebut ada beberapa pilihan skema pembiayaan proyek pembangunan MRT. Ia optimistis skema pembiayaan akan disepakati dan proyek ini akan terwujud.

"Trase jalur East-West mulai Kembangan sampai Balaraja. Ini membutuhkan biaya yang sangat besar sekali, tapi dari Direktur MRT mengatakan banyak skema yang bisa dilakukan. Tapi itu semua berbasis kajian, sesuai peraturan perundangan," katanya.

"Secara prinsip, kami senang dengan kunjungan ini karena mendapat gambaran utuh supaya ini bisa terwujud," ujarnya.

Andra meyakini, dengan adanya MRT, selain menjadi transportasi massal juga akan menumbuhkan wilayah ekonomi baru. Ia mengibaratkan Stasiun MRT dengan pintu tol yang juga menimbulkan kawasan ekonomi.

"Kalau kita bicara MRT, dengan adanya stasiun baru, pertumbuhan ekonominya tidak beda dengan pintu tol. Setiap pintu tol akan tumbuh dan berkembang," katanya.

Meski begitu, Andra mengaku tak akan terburu-buru dalam proyek MRT tersebut. Baginya, semua hal harus dibahas dan dikaji.

"Ini harus disiapkan jauh-jauh hari, jangan serba-dadakan, semua 'cocoklogi'. Harus terencana," ujarnya.

Simak juga Video 'Battle MRT JKT Vs Berlin, Kayak Apa Ya?':

(aik/azh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads