Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, merilis album lagu ketiga pada momen hari kemerdekaan ini. Judul album itu adalah 'Sepuluh Windu Indonesia Merdeka'.
Projek kali ini hadir dengan kejutan baru, tidak hanya dikemas dalam format album musik, tetapi juga menyajikan video dokumenter yang memvisualkan proses produksi secara interaktif, egaliter, dan aktual dalam format cinematic docudrama. Melalui video dokumenter ini, Doli berharap kampanye kebangsaan lebih mudah dicerna oleh audiens, khususnya generasi baru digital native.
Doli pun mengungkapkan alasannya memilih sepuluh windu sebagai nama album itu. Dia mengatakan kata 'windu' yang dia pakai untuk menampilkan kekayaan diksi bahasa Indonesia.
"Delapan puluh tahun tidak hanya bisa dimaknai delapan dekade, melainkan juga sepuluh windu. Saya kira anak-anak muda saat ini juga kurang akrab makna dari windu. Jadi sekalian melalui album ini, kita narasikan lagi kekayaan diksi dalam bahasa Indonesia", kata Doli, Selasa (19/8/2025).
Untuk diketahui, beberapa bulan setelah duduk di Senayan, Doli bersama Pay Burman, salah satu musisi papan atas Indonesia dan produser andal, meluncurkan album kebangsaan. Keduanya berkolaborasi di bawah bendera Sinergy for Indonesia (SFI) besutan Doli dan Indonesia Care, yang diinisiasi oleh Pay.
Pada 2019, lahirlah Nyanyian Rumah Indonesia, album pertama Doli yang berisi sembilan lagu, baik lagu nasional klasik maupun lagu baru ciptaan Doli dan Pay. Gaya baru lagu-lagu nasional itu ternyata mendapat apresiasi masyarakat, yang terlihat dari views di sejumlah platform media sosial.
Melanjutkan kesuksesan album pertama, pada 2023, duet Doli-Pay kembali menuntaskan album kedua bertajuk Nyanyian Anak Negeri: Pusaka Nusantara, album berisi 8 lagu, baik lagu nasional klasik dengan aransemen baru maupun lagu baru ciptaan Doli dan Pay. Album ini mendapat sambutan hangat netizen, termasuk Gen Z, yang salah satunya karena menghadirkan penyanyi dan musisi muda seperti Dul Jaelani dan Shanna Shannon.
Album ketiga ini, katanya, juga spesial, karena Pay Burman selaku produser tidak bekerja sendiri. Ia didampingi oleh Ryo Ricardo, keybordist Indonesia yang pernah berkolaborasi dengan Jordan Rudess (Dream Theater). Lalu ada Dede Kumala, arranger musik yang banyak membantu artis papan atas Indonesia.
Line up singer and musician di album teranyar ini juga tak main-main. Itu terlihat dari nama-nama senior dan idol baru yang memperkuat album kebangsaan ini. Mulai dari Roy Jecoiah (Boemerang) Sandy Canester, BIP, J-Rocks, Nowela, Agushafi, Miki Papua, Conrad GV, Lobow, Shanna Shannon, dan Dul Jaelani.
Delapan lagu yang akan mengisi Sepuluh Windu Indonesia Merdeka di antaranya dua lagu nasional rearrangement, yaitu Ibu Pertiwi dan Satu Nusa Satu Bangsa. Sementara enam lagu kebangsaan baru ciptaan Doli dan Pay di antaranya Raja Ampat, Indonesia Juara, dan 80 Kali Merdeka.
Sementara itu, video dokumenter produksi album dikemas menjadi tiga seri, mulai Proses Pra Rekaman, Produksi Rekaman, dan Pasca Recording. Di setiap episode akan menjelaskan tahapan proses dalam produksi album, mulai dari awal koordinasi persiapan kreatif dengan Pay selaku produser dan komposer, koordinasi dengan artis-artis pendukung, proses teknis produksi rekaman hingga selesai.
Semua komunikasi ini akan dibalut dengan diskusi tentang budaya, sejarah dan kebangsaan bersama dengan Doli selaku inisiator, pencipta lagu, dan executive producer.
Launching album juga dibuat berseri, dengan kick-off pada 17 Agustus hingga akhir tahun. Pada saat yang sama, secara paralel, SIF dan Indonesia Care juga sedang menggarap Festival Nyanyian Anak Negeri (FNAN), yang merupakan idol competition untuk menemukan penyanyi yang berbakat dalam membawakan lagu-lagu kebangsaan, memiliki pemahaman dan karakter keindonesiaan yang kuat, sekaligus bisa mengekspresikan dan menarasikannya ke khalayak luas.
Nantinya para calon idol tidak hanya menyanyi. Mereka juga akan dikarantina dan mendapat pembekalan wawasan kebangsaan dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Menurut Doli, idol model baru ini akan berbeda.
"Kami tidak hanya mencari penyanyi berbakat, tapi menemukan anak-anak muda yang berjiwa patriotik dalam konteks kekinian," ucapnya.
Tonton juga Video: Kalian Tahu Nggak Lagu-lagu Daerah Ini?
(zap/dhn)