PT KAI meninggikan pagar pembatas di Stasiun Cikini usai maraknya warga yang melompati pagar. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta F-PSI Francine Widjojo menyarankan agar dibuatkan pelican crossing.
"Agar dibuat akses masuk ke stasiun yang tidak terlalu jauh dengan menyediakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) atau pelican crossing," kata Francine kepada wartawan, Jumat (15/8/2025).
Selain itu, Francine juga berharap agar penambahan pintu juga dilakukan di Stasiun Cikini. Hal ini agar mencegah lokasi pintu kerap digunakan sebagai titik drop off para pengguna KRL
"Selain menyebabkan kemacetan, ini juga berbahaya bagi penumpang KRL. KAI dapat bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan lokasi drop-off dan pick-up," tambahnya.
Selanjutnya, Francine juga berharap PT KAI bisa melibatkan Pemprov DKI untuk mengkaji lokasi yang sesuai untuk JPO atau pelican crossing. Menurutnya, akses yang mudah dijangkau oleh pejalan kaki akan membuat warga semakin nyaman menggunakan moda transportasi umum.
"Dengan sendirinya akan membuat masyarakat mau berpindah ke moda angkutan umum dan meningkatkan jumlah pengguna KRL," pungkasnya.
Pramono Kaji Bangun JPO
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespons terkait pagar Stasiun Cikini yang sering dilompati warga. Pramono menilai, meski pagar stasiun sudah dibuat lebih tinggi, itu belum menyelesaikan permasalahan orang menyeberang.
"Kan sekarang ini pagarnya sudah dinaikkan, tetapi itu belum menyelesaikan persoalan. Bagi warga yang akan naik transportasi umum di sana, terutama KAI, jalannya kejauhan," kata Pramono di Taman Margasatwa Ragunan, Kamis (14/8/2025).
Dia mengatakan usulan penambahan pintu dan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) akan dipertimbangkan Pemprov DKI. Dia mengatakan solusi jangka pendek, yakni menambah pintu masuk.
"Usulan untuk mempermudah, termasuk memberikan JPO, kami pertimbangkan. Tapi dalam waktu dekat pintunya yang diperbanyak," ujarnya.
(azh/jbr)