Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sempat memblokir 122 juta rekening dormant atau nganggur. Kini seratusan juta rekening nganggur yang diblokir sudah kembali dibuka.
"Ada yang benar-benar sudah selesai. Sebagian masih belum, itu masih ada di tangan teman-teman bank. Tapi secara umum yang 122 juta tadi sudah selesai di PPATK, sudah dikembalikan ke bank. Memang bervariasi (waktu reaktiviasi bervariasi), mekanisme bank antara satu bank dengan bank lainnya," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, dalam diskusi 'Strategi Nasional Melawan Kejahatan Finansial' di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (5/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembukaan rekening nganggur ini setelah dilakukan penanganan dan analisis oleh PPATK. Ivan menyebut penanganan rekening nganggur sudah dilakukan bertahap sejak Mei 2025.
"Saya tegaskan lagi, per hari ini semua sudah kita kita rilis (semua rekening dormant sudah dirilis) dan kita kembalikan (ke bank). Sudah selesai, memang fasenya sudah masuk (untuk diselesaikan)," kata Ivan.
Ivan mengatakan aktivasi rekening yang sempat diblokir diserahkan ke pihak bank masing-masing. Dia juga memastikan dilakukan pemutakhiran data nasabah melalui prosedur customer due diligence (CDD) dan enhanced due diligence (EDD).
Sebelumnya, PPATK memblokir rekening nganggur usai menemukan penyalahgunaan rekening-rekening untuk menampung dana hasil tindak pidana, seperti jual beli rekening, peretasan, penggunaan nomine sebagai rekening penampungan, transaksi narkotika, hingga korupsi. PPATK menjamin uang nasabah aman selama rekening nganggur diblokir.
Ivan mengklaim terjadi tren penurunan transaksi deposit judi online (judol) setelah pemblokiran rekening dormant. PPATK menyebut deposit judol menurun dari Rp 5 triliun kini menjadi hanya Rp 1 triliun.
"Ketika dormant kita bekukan, deposit judol langsung nyungsep sampai minus 70 persen, lebih dari Rp 5 triliun lebih menjadi hanya Rp 1 triliunan lebih," kata Ivan, kepada wartawan, Kamis (31/7).
Ivan mengatakan transaksi judol menurun sampai minus 70 persen. Dia mengatakan angka itu menunjukkan transaksi deposit judol terjun bebas.
"Tren jumlah transaksi deposit judol juga terjun bebas setelah kita bekukan dormant. Ini kan semua hasil positif. Sesuai Asta Cita dan Indonesia Emas beneran," kata Ivan.