Eks Ketua PN Surabaya Minta Dibebaskan di Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur

Mulia Budi - detikNews
Senin, 04 Agu 2025 15:44 WIB
Sidang Mantan Ketua PN Surabaya Rudi Suparmono saat dituntut penjara dan denda Rp750 juta. (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Mantan ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Rudi Suparmono meminta dibebaskan dari kasus dugaan suap vonis bebas Ronald Tannur terkait kematian Dini Sera Afrianti. Rudi memohon majelis hakim menyatakan surat dakwaan dan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) terhadapnya tidak terbukti.

"(Memohon majelis hakim) agar Terdakwa Rudi Suparmono dibebaskan dari tahanan dan memulihkan hak Rudi Suparmono dalam kemampuan, kedudukan, harkat dan martabatnya di dalam masyarakat," kata pengacara Rudi Suparmono saat membacakan pleidoi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (4/7/2025).

Pengacara Rudi meminta hakim juga memerintahkan jaksa mengembalikan uang Rp 255 juta kepada kliennya. Dia berharap majelis hakim akan menjatuhkan putusan yang adil untuk Rudi.

"(Memohon majelis hakim) menetapkan uang senilai Rp 255 juta dikembalikan ke yang berhak dalam hal ini Terdakwa Rudi Suparmono," pinta pengacara Rudi.

"Menetapkan uang senilai Rp 23.800.000 dikembalikan ke yang berhak dalam hal ini yayasan Al-Mu'awanah Cempaka Putih yang akan digunakan untuk pembangunan masjid di Cempaka Putih," tambahnya.

Selain itu, pengacara Rudi mengklaim kliennya tak pernah terlibat dalam pembahasan musyawarah vonis bebas Ronald Tannur. Dia mengklaim penunjukan majelis lintas yang menangani perkara Ronald bukan kali pertama yang dilakukan Rudi.

"Terdakwa dapat dibuktikan tidak sama sekali terlibat dalam pembahasan, musyawarah, apalagi keputusan majelis hakim yang kemudian membebaskan Gregorius Ronald Tannur," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan Rudi juga tak pernah membuka amplop yang diberikan pengacara Ronald, Lisa Rachmat. Menurutnya, dakwaan penerimaan duit Rudi dari Lisa hanya berdasarkan asumsi.

"Akan tetapi amplop tersebut oleh Terdakwa Rudi Suparmono tidak pernah dibuka, tidak pernah diketahui isinya, dan tidak pernah digunakan untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan keluarganya, serta tidak pernah mengetahui alasan pemberian amplop yang diberikan," ujarnya.

Sebelumnya, mantan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya (PN Surabaya) Rudi Suparmono dituntut hukuman 7 tahun penjara. Jaksa meyakini Rudi bersalah dalam kasus dugaan suap vonis bebas Gregorius Ronald Tannur.

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Rudi Suparmono oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 tahun," kata jaksa saat membacakan tuntutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (28/7).

Rudi juga dituntut membayar denda Rp 750 juta. Apabila tak dibayar, diganti dengan pidana penjara 6 bulan kurungan.

"Menghukum terdakwa untuk membayar denda sebesar Rp 750 juta dengan ketentuan apabila tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan," ujar jaksa.

Jaksa mengatakan hal memberatkan Rudi ialah perbuatannya tidak mendukung program pemerintah menyelenggarakan negara yang bersih dan bebas dari korupsi serta telah mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi yudikatif. Sementara, hal meringankan ialah bersikap sopan, kooperatif, punya tanggungan serta belum pernah dihukum.

Jaksa meyakini Rudi Suparmono melanggar 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 dan Pasal 12B juncto Pasal 18 UU Tipikor.

Simak juga Video: Eks Ketua PN Surabaya Didakwa Terima Suap Terkait Kasus Ronald Tannur




(mib/yld)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork