Pola Gunung Lewotobi Laki-laki Berubah, Ada Potensi Erupsi Mendadak

Pola Gunung Lewotobi Laki-laki Berubah, Ada Potensi Erupsi Mendadak

Antara - detikNews
Minggu, 03 Agu 2025 10:59 WIB
Gunung Lewotobi Laki-laki meletus (dok Badan Geologi)
Foto: Gunung Lewotobi Laki-laki meletus (dok Badan Geologi)
Jakarta -

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur masih berpotensi mengalami erupsi susulan. Erupsi susulan ini mendadak dengan jeda waktu pendek dari aktivitas kegempaan.

Dilansir Antara, Minggu (3/8/2025), Kepala PVMBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hadi Wijaya menyebut bahwa pola erupsi Gunung Lewotobi mengalami perubahan. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa sebelumnya erupsi terjadi sekitar empat jam setelah tanda-tanda kegempaan terdeteksi, kini waktu tersebut menyusut menjadi dua jam.

"Kondisi ini menunjukkan peningkatan suplai magma menuju permukaan secara cepat. Oleh karena itu, PVMBG meminta pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan serta terus memantau aktivitas gunung secara ketat," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Dia mengingatkan bahwa risiko bahaya yang dapat timbul mencakup sebaran abu vulkanik ke wilayah padat penduduk. Selanjutnya potensi lontaran material pijar hingga radius empat kilometer, dan banjir lahar dingin yang rawan terjadi saat hujan turun di wilayah lereng gunung.

PVMBG mencatat bahwa banjir lahar telah terjadi pada 29 Juli 2025 berdampak pada sejumlah infrastruktur dan mengganggu aktivitas warga di sekitar kaki gunung.

Kawasan yang paling berisiko terpapar material vulkanik meliputi sektor barat daya hingga timur laut Gunung Lewotobi, terutama wilayah Desa Boru dan sekitarnya yang masuk dalam zona rawan bencana.

Sejak awal 2024 hingga kini, Gunung Lewotobi Laki-laki telah enam kali berstatus Awas.

Gunung setinggi 1.584 meter di atas permukaan laut ini memiliki karakter erupsi eksplosif dan potensi erupsi magmatik yang menghasilkan aliran lava dan awan panas guguran.

Erupsi pada Jumat (1/8) malam kemarin menjadi salah satu yang terbesar sepanjang tahun ini, dengan kolom abu yang mencapai 18 kilometer dari puncak kawah, dan disusul erupsi beberapa jam setelahnya dengan ketinggian kolom abu 10 kilometer, aktivitas ini memicu dampak meluas hingga ke wilayah selatan Nusa Tenggara Timur.

(rdp/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads