Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur bersyukur Inggris akan mengakui Negara Palestina. Dia berharap negara-negara Eropa lainnya segera menyusul rencana Inggris tersebut.
"Ya kita bersyukur, semoga segera Inggris mengakui Negara Palestina disusul Kanada, Belgia, dan negara Eropa lainnya agar segera terwujud perdamaian dan gencatan senjata permanen di Palestina," kata Gus Fahrur kepada wartawan, Kamis (31/7/2025).
Gus Fahrur menilai dunia sudah tidak tega melihat penderitaan rakyat Palestina atas kekejaman Israel. Menurutnya, sudah sepantasnya negara-negara di dunia ini menolak segala penindasan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dunia sudah sangat tidak tega melihat kekejian perang pendudukan Israel dan penderitaan rakyat Palestina," ucap Gus Fahrur.
"Saya kira setiap manusia di dunia yang mempunyai hati nurani pasti merasa iba dan menolak segala penindasan terhadap rakyat Palestina," imbuhnya.
Inggris dan Prancis Akan Akui Palestina
Seperti diketahui, Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer mengumumkan Inggris akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada September mendatang. Starmer mengatakan langkah itu akan dilakukan jika Israel tak kunjung menyetujui gencatan senjata di Gaza.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (30/7), langkah yang berpotensi menjadi tonggak sejarah ini muncul setelah pemimpin Inggris itu memanggil kembali kabinetnya dari masa reses. Pertemuan dengan kabinetnya itu untuk membahas mengenai situasi mendesak yang memburuk di wilayah Gaza tersebut.
Dalam pidato di Downing Street yang disiarkan televisi segera setelahnya, Starmer mengatakan Inggris akan mengakui Negara Palestina jika Israel tidak mengambil langkah-langkah yang dituntut pada saat Majelis Umum PBB diadakan pada bulan September.
Starmer mengatakan negara-negara harus mengakhiri situasi buruk di Gaza, menyetujui gencatan senjata, dan berkomitmen pada perdamaian jangka panjang dan berkelanjutan, serta menghidupkan kembali prospek solusi dua negara.
"Saya selalu mengatakan kami akan mengakui Negara Palestina sebagai kontribusi bagi proses perdamaian yang tepat, di saat dampak maksimal bagi solusi dua negara," kata Starmer.
"Dengan solusi yang kini terancam, inilah saatnya untuk bertindak," imbuhnya.
Sebelum Inggris, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan Prancis akan mengakui Negara Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Keputusan Macron itu menuai reaksi Pemerintah Amerika Serikat (AS) hingga Arab Saudi.
Pernyataan itu disampaikan Macron pada Kamis (24/7) waktu setempat. Macron mengatakan pengumuman akan disampaikan September mendatang.
"Sesuai dengan komitmen historisnya untuk perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah, saya telah memutuskan bahwa Prancis akan mengakui Negara Palestina. Saya akan membuat pengumuman resmi di Majelis Umum PBB pada bulan September," tulis kepala negara Prancis tersebut di media sosial X dan Instagram.