Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie melayat ke rumah duka Kwik Kian Gie. Dia pun mengenang Kwik Kian Gie sebagai tokoh nasional yang kritis, berintegritas, dan berani tampil beda sejak era Orde Baru.
"Sebagai warga bangsa, merasa ikut, merasa kehilangan ya. Bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tapi ini kehilangan bagi bangsa kita. Beliau banyak jasanya. Pernah jadi menteri, ekonom senior, dan sejak muda sangat kritis," ujar Jimly saat ditemui di rumah duka RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jimly mengatakan, ide-ide dan pemikiran Kwik sangat berperan dalam mewarnai arah kebijakan ekonomi Indonesia, terutama di masa transisi menuju reformasi. Dia juga menyebut Kwik sebagai contoh teladan bagi generasi muda, khususnya para intelektual lintas bidang.
"Beliau ini banyak mengkritik kebijakan yang dianggap terlalu liberal, bukan seperti bankir yang hanya lihat angka-angka naik turun. Beliau melihat pelembagaan ekonomi, struktur, sampai efektivitas," ungkapnya.
Jimly juga mengapresiasi nasionalisme Kwik Kian Gie yang tetap mempertahankan nama Tionghoa, bahkan di masa tekanan politik usai tahun 1965.
"Namanya tetap Kwik Kian Gie, nggak diganti nama. Padahal banyak tokoh-tokoh Tionghoa, ya kan, sejak zaman Orde Baru, pasca 1965, ganti nama semua. Pakai 'OO' semua, ya kan, disesuaikan karena iklim politik," ujarnya.
"Pak Kwik Kian Gie dengan nasionalismenya yang begitu kuat, saya nggak tahu, saya nggak yakin, jangan-jangan dia nggak bisa bahasa Mandarin, tapi namanya tetap Kwik Kian Gie. Wah bagus ini orang. Semangat kebangsaannya luar biasa, identitas nama keluarganya tetap ada," lanjut Jimly.
Menurutnya, keberanian Kwik untuk tetap menjaga identitas sekaligus menyuarakan kritik-kritik tajam terhadap kebijakan negara, menunjukkan betapa kuatnya karakter dan prinsip Kwik.
"Semangat kebangsaannya luar biasa. Saya malah curiga jangan-jangan beliau nggak bisa bahasa Mandarin, tapi namanya tetap Kwik Kian Gie. Itu harus dihargai," kata dia.
Jimly juga sempat menyinggung pengalaman pribadinya dalam forum penyusunan perubahan UUD 1945, di mana dia pernah duduk bersama sejumlah ekonom senior seperti Dr Sjahrir dan Prof Mubyarto. Menurutnya, Kwik termasuk dalam lingkaran pemikir-pemikir kuat yang berani mempertahankan idealisme.
"Banyak ide-idenya yang out of the box, tidak ikut arus. Bahkan di zaman Presiden Habibie pun beliau masih kritis," katanya.
Diketahui, ekonom senior sekaligus tokoh politik nasional, Kwik Kian Gie, berpulang pada usia 90 tahun, Senin malam, 28 Juli 2025 pukul 22.00 WIB.
Kwik Kian Gie dikenal sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan keadilan ekonomi bagi rakyat kecil. Ia dijuluki Bapak Ekonomi Kerakyatan karena pandangan dan sikapnya yang tegas membela kepentingan publik serta keberpihakan pada ekonomi berbasis rakyat.
Hingga akhir hayatnya, Kwik tetap aktif menyuarakan pemikirannya, baik melalui diskusi maupun media sosial. Berikut profil lengkap Kwik Kian Gie, sang ekonom pejuang integritas.