Kemlu Serahkan Sepenuhnya Kasus Kematian Diplomat Muda ke Polisi

Kemlu Serahkan Sepenuhnya Kasus Kematian Diplomat Muda ke Polisi

Kurniawan Fadilah - detikNews
Senin, 28 Jul 2025 21:47 WIB
Jubir Kemlu RI Roy Soemirat
Jubir Kemlu RI Roy Soemirat (Foto: Adrial/detikcom)
Jakarta -

Polisi masih terus melakukan pengusutan dugaan kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39) dalam kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat. Kemlu menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian untuk mengusut penyebab kematian diplomatnya tersebut.

"Kami sudah engage penuh dengan pihak penegak hukum, dalam hal ini dengan kepolisian kami sudah share apapun yang kami punya, terkait data-data yang dibutuhkan yang waktu itu disinyalir akan membantu proses penyelidikan oleh kepolisian lebih lanjut," terang Jubir Kemlu RI, Rolliansyah atau Roy Soemirat kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roy menyebut Kemlu sejak awal sudah menunjukkan keterlibatan agar kematian ADP bisa diketahui secara terang. Dia mengatakan setelah semua proses dilaksanakan kepolisian, maka Kemlu hanya bisa menunggu.

"Sehingga dalam hal ini tidak ada lagi kewajiban yang harus kami lakukan selain menunggu kesimpulan dari apa yang akan disampaikan oleh pihak kepolisian, sampai itu terjadi. Maka tidak ada yang bisa kami sampaikan. Karena kewajiban kami as of now hanya kepada kepolisian," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Kompolnas Sebut Sebab Kematian Diplomat Muda Kemlu Makin Terang

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyebutkan sudah ada titik terang dalam kasus tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39). Penyebab kematian korban pun sudah diketahui dengan jelas.

Hal tersebut disampaikan Komisioner Kompolnas Choirul Anam atau Cak Anam setelah melakukan evaluasi penyelidikan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (28/8). Selain penyidik, unsur eksternal seperti Komnas HAM, Kemenlu, hingga pihak kedokteran dihadirkan.

"Hari ini peristiwanya kemarin terang, dan tadi semakin terang. Nah, habis itu penyebab kematiannya juga udah jelas. Tinggal diumumkan aja sama Polda Metro," kata Cak Anam.

Cak Anam mengatakan, dalam kegiatan evaluasi, penyidik Polda Metro Jaya menjelaskan rangkaian penyelidikan dari awal hingga hari ini. Kegiatan korban yang terekam CCTV juga dijelaskan hingga akhirnya ditemukan tewas.

"Itu semua dicek dan salah satu yang paling penting begini, disandingkan antara komunikasi WA dengan time frame yang ada di CCTV. Itu memiliki logika mendasar atas peristiwa yang sangat kuat," ujarnya.

Tim kedokteran yang hadir dalam evaluasi juga memaparkan hasil autopsi korban. Dokter menjelaskan penyebab sejumlah luka pada tubuh korban.

"Tadi kami dijelaskan oleh dokter forensik, di mana tubuh itu menandakan apa, itu dijelaskan, mana yang memar, mana yang lebam, kurang lebih memarnya kenapa, lebamnya kenapa itu dijelaskan," tuturnya.

Selain itu, turut dipaparkan hasil laboratorium forensik digital dari barang elektronik korban. Cak Anam mengatakan banyak temuan yang membuat kasus tersebut makin terang.

"Dari rekam jejak digital, banyak variasi yang akhirnya ditemukan dan didalami dan ditemukan. Kemudian, dari segi autopsi, banyak item autopsi yang semakin lama semakin dibuka lebih terang dan lebih kompleks," imbuhnya.

Cak Anam menambahkan, kasus kematian diplomat Kemlu ADP segera memasuki tahap akhir. Pihak Polda Metro Jaya akan segera mengumumkan hasil penyelidikan kasus tersebut.

"Sehingga menurut kami dengan pendekatan scientific, dengan komparasi yang cukup detail di kasus ini, sebagai satu bentuk peristiwa, peristiwanya sudah terang," tuturnya.

Diketahui, pada Senin (7/7) malam, korban sempat pergi ke rooftop gedung Kemlu RI selama 1 jam 26 menit. Korban meninggalkan tas gendong dan tas belanjaan di sana.

Jasad ADP lalu ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7), pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan dengan wajah terbungkus plastik dan dililit lakban kuning.

Polda Metro Jaya menjamin bakal mengusut tuntas kasus kematian ADP. Polda Metro menggunakan metode penyelidikan kriminal berbasis ilmiah atau scientific investigation.

Simak Video 'Temuan Baru dari Kasus Meninggalnya Diplomat Muda RI':

Halaman 2 dari 3
(eva/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads