Diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sempat berbelanja pada malam hari sebelum ditemukan tewas dengan wajah terlilit lakban di kos Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus). Korban berbelanja di salah satu mal elite di kawasan Jakpus.
"Jadi sempat belanja di salah satu tempat perbelanjaan di Jakarta Pusat," kata Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Setelah itu, di hari yang sama pada Senin (7/7) malam, korban pergi ke rooftop gedung Kemlu RI. Diketahui korban sempat berdiam diri di rooftop Kemlu selama 1 jam 26 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, korban meninggalkan tas gendong dan tas belanjaan di tangga dekat rooftop gedung Kemlu untuk pulang ke kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakpus. Tas ransel korban berisikan obat-obatan hingga rekam medis rawat jalan dari salah satu rumah sakit (RS).
"(Isi tas) laptop, terus pakaian yang baru dibeli, terus ada beberapa obat-obatan yang korban bawa, terus pokoknya belanjaan yang baru dia beli, terus beberapa nota, beberapa alat-alat kantor," kata dia.
"Bahwa ada ditemukan surat rawat jalan beliau dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta, tanggal saya lupa, tapi di catatan bulan Juni 2025," imbuhnya.
Jasad ADP lalu ditemukan oleh penjaga kos pada Selasa (8/7) pukul 08.30 WIB. Korban ditemukan dengan wajah terbungkus plastik dan dililit lakban kuning.
Polda Metro Jaya menjamin bakal mengusut tuntas kasus kematian ADP. Polda Metro menggunakan metode penyelidikan kriminal berbasis ilmiah atau scientific investigation.
Polisi Gelar Perkara
Hari ini polisi melakukan gelar perkara kasus kematian ADP. Gelar perkara dilakukan bersama unsur eksternal, seperti dari Kompolnas, Komnas HAM, hingga Kemlu RI.
"Untuk eksternalnya dari Kemenlu, tempat korban bekerja, dan termasuk juga ada TKP rooftop itu. Kemudian komponen sebagai pengawas eksternal kami, ya biar transparan, kemudian Komnas HAM," kata AKBP Reonald.
Selain itu, ada berbagai ahli, dari kedokteran forensik yang melakukan autopsi, laboratorium forensik, hingga ahli psikologi forensik. Nantinya semua hal akan disinkronisasi untuk membuat terang kasus tersebut. Dokter akan menjelaskan hasil pemeriksaan dalam tubuh korban seperti lambung, otak, hingga hasil tes urine.
"(Ahli menjelaskan) tentang keseharian korban, tentang bagaimana keluarga hubungan kerja, dan lain-lain, ini tentang mengenai kehidupan dalam latar belakang, kenapa korban dan kenapa ini bisa terjadi, dia memilihkan itu dan kenapa itu bisa terjadi," imbuhnya.
Saksikan Live DetikSore:
Simak juga Video: Kompolnas Sambangi Polda Metro Terkait Kasus Tewasnya Arya Daru