Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, mengunjungi Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Marunda, Jakarta Utara. Hanif Faisol mengecek potensi pencemaran udara yang biasa timbul menjelang musim kemarau, khususnya untuk wilayah DKI Jakarta.
"Biasanya memasuki musim kemarau maka kualitas udara Jakarta akan turun. Ini kemarin saya membaca di beberapa media sudah turun ya (kualitas udara), dan saya minta maaf untuk itu," kata Hanif Faisol kepada wartawan di kantor KBN Marunda, Jakarta Utara, Senin (19/5/2025).
Dia mengatakan akan terus mendatangi titik-titik yang berpotensi menjadi kontributor penyebab kualitas udara Jakarta tidak baik.
Dia mengatakan proses industri dengan alat pemanas atau boiler sebagian masih menggunakan bahan bakar batu bara. Dia mengatakan emisi buang melalui cerobong dari batu bara ini akan terus dilakukan aktivitas pemantauannya.
"Jadi sejak dini kita telah melakukan kegiatan seperti ini, hari ini kami akan menurunkan semua tim Kementerian Lingkungan Hidup khusus ke KBN. Nanti minggu depan ke kawasan industri yang lain. Jadi setiap minggu kita akan bergeser untuk melakukan mapping dan memberikan arahan pengurangan emisi gas buang kita," ungkap Hanif.
Dia menyebut upaya untuk menekan terhadap potensi pencemaran udara dilakukan secara bertahap. Dia mengatakan Kementerian LH akan terus melakukan langkah-langkah berupa pengecekan ke tiap-tiap sumber potensi pencemaran udara.
"Memang tidak kemudian jadi 'simsalabim' terus baik sekali, nggak. Tetapi paling tidak, upaya ini akan mengerem kita semua untuk sedikit memperbaiki kualitas lingkungan, terutama udara di Jakarta. Saya tidak bisa berjanji lebih daripada itu," jelas Hanif.
"Jadi saya mohon izin, mungkin upaya yang kita lakukan itu tidak kemudian bisa mengubah langsung. Tetapi saya rasa step-step-nya kita taati. Jadi Menteri Lingkungan Hidup telah melakukan beberapa langkah," sambungnya.
Dia menjelaskan, dari hasil pengecekannya, KBN Marunda sudah memiliki stasiun pengamat kualitas udara (SPKU). Dia mengatakan pihaknya akan turut memasang SPKU di seluruh kawasan industri yang ada.
"Dari KBN di Marunda ini, telah terpasangnya stasiun pengamat kualitas udara, SPKU. SPKU ini kemudian ter-connect dari sistem pantau kami, jadi ini sudah langkah maju, dan kami akan terapkan ini ke seluruh kawasan industri untuk mengurangi," pungkasnya.
Simak Video 'Sudah Masuk Musim Kemarau, Kok Masih Hujan? Ini Kata BMKG':
(jbr/jbr)