Korban Mafia Tanah Seperti Mbah Tupon di Bantul Bertambah, Kini 3 Orang

Korban Mafia Tanah Seperti Mbah Tupon di Bantul Bertambah, Kini 3 Orang

Pradito Rida Pertana - detikNews
Jumat, 09 Mei 2025 14:09 WIB
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih saat memberikan keterangan di Bantul, Rabu (7/5/2025).
Foto: Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih saat memberikan keterangan di Bantul, Rabu (7/5/2025). (Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Mbah Tupon -

Korban kasus mafia tana di Bantul, DIY, bertambah. Ada tambahan satu laporan baru yang diduga menjadi korban seperti yang dialami Mbah Tupon.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengungkap ada tambahan satu laporan terkait kasus mafia tanah di Bumi Projotamansari. Oknum penipu kasus mafia tanah ini diduga sama dengan Mbah Tupon.

"Ya ini ada tiga dengan kasus yang mirip dengan Mbah Tupon, tiga itu sudah dengan kasus Mbah Tupon," kata Halim kepada wartawan di Bantul, dilansir detikJogja, Jumat (9/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Halim menyebut kasus mafia tanah itu merupakan laporan dari warga Panggungharjo, Sewon, Bantul. Dia menyebut kasus ini sudah dilaporkan ke Polda DIY.

"Semua sudah dilaporkan ke Polda, sehingga kasus-kasus yang terkait dengan mafia tanah ini insya Allah nanti akan selesai satu demi satu, dan Kabupaten Bantul ini bebas dari mafia tanah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Modus Jual Beli Tanah

Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Bantul, Suparman, menambahkan orang-orang yang terlibat dalam kasus mafia tanah di Panggungharjo hampir sama dengan kasus Mbah Tupon dan Bryan. Namun, modusnya bukan pemecahan tanah.

"Untuk kasus di Panggungharjo awalnya terindikasi jual-beli tanah, tapi pelakunya hampir sama dengan kasus Mbah Tupon dan Mas Bryan," ucap Suparman.

Baca selengkapnya di sini

Simak juga Video 'Geramnya Uya Kuya dengan Mafia Tanah di Indonesia':

(idh/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads