Menkes Akan Cabut Izin Praktik Dokter Bullying-Pemerkosa Jika Terbukti Salah

Anggi Muliawati - detikNews
Selasa, 29 Apr 2025 15:22 WIB
Jakarta -

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini telah memegang surat tanda registrasi (STR) para dokter yang menjadi pelaku bullying hingga pemerkosa. Budi memastikan akan mencabut izin praktik dokter seumur hidup jika terbukti bersalah.

Hal itu disampaikan Budi saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025). Budi mengatakan banyaknya kasus bullying hingga pelecehan di kedokteran lantaran adanya pembiaran.

"Ini ada masalah yang terlalu lama dibiarkan, dulu nggak begini, pendidikan sekarang jadi begini itu ada pembiaran," kata Budi.

Budi memastikan pihaknya akan bertanggung jawab atas kasus-kasus tersebut. Salah satu bentuk tanggung jawab itu, kata Budi, pihaknya telah membekukan STR para pelaku.

"Setidaknya di sisi kita tanggung jawab, kita tadi ditanya, dari sisi kita, kita pegang apa? Kita pegang STR, izin kan, itu semua kita freeze itu STR," ujarnya.

"Jadi dulu itu prosesnya lama bisa ini, bisa itu. Solidaritas, kalau anaknya siapa menghukumnya nggak enak. Sekarang itu semua yang terlibat yang di Garut, yang di Undip, yang di Hasan Sadikin semua kita freeze," sambungnya.

Budi mengatakan izin tersebut akan dicabut seumur hidup jika para pelaku terbukti bersalah. Menkes Budi menilai masyarakat mungkin akan berpikir jika pihaknya sewenang-wenang menetapkan kebijakan tersebut.

"Begitu nanti dia terbukti bersalah kita cabut. Cabut artinya apa dia tidak bisa praktik dokter seumur hidupnya. Ibu nanti kalau denger pasti banyak yang rame juga hujat Menkesnya, 'Wah Menkesnya sewenang-wenang'," kata Budi.

Meski begitu, Budi tak masalah meski banyak yang menghujatnya lantaran dinilai sewenang-wenang. Budi menegaskan pihaknya tak ingin kasus serupa kembali terjadi.

"Kalau kita nggak lakukan itu kasihan banyak dokter yang baik, dokter yang baik yang udah kerjanya benar itu rusak gara-gara itu, dan dari dulu didiemin karena ada semangat korsa. Memang kasihan yang baik kan lebih banyak dari yang jahat, kenapa yang jahat kita diemin, kita nggak hukum, akhirnya kejadian yang baik menjadi kena," jelasnya.

"Kita akan ambil risiko sekarang, saya tahu ini nggak populer, kita cabut, itu pasti akan ramai, tapi kalau nggak begini akan terjadi terus, kasihan dokter-dokter yang baik karena dia kena dampak dari dokter-dokter (jahat). Jadi orang-orang sudah kita freeze begitu terbukti bersalah, cabut, seumur hidup nggak bisa praktik," imbuh dia.




(amw/rfs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork