Oriental Circus Indonesia dan Taman Safari
Oriental Circus Indonesia punya sejarah panjang di Indonesia. Pendiri OCI dan Taman Safari yakni Hadi Manansang.
Hadi lebih dulu mendirikan OCI. Sekitar tahun 1963-1964, Hadi membentuk Bintang Akrobat dan Gadis Plastik. Tiga tahun kemudian hadir lah Oriental Show yang berganti nama dengan Oriental Circus Indonesia pada 1972.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Segala sesuatunya terkait pagelaran sirkus ini, disiapkan sendiri oleh Hadi dan anak-anaknya. Mulai dari pemain sirkus, melatih satwa, menjahit tenda, menyediakan konsumsi, mengangkat peralatan, serta mengurus perizinan.
Berawal dari sirkus dan kecintaan Hadi kepada binatang, dia kemudian membuat Taman Safari Indonesia.
"Kecintaan orangtua saya kepada karyawan, sehingga menciptakan Safari Park sehingga karyawan bisa tetap bekerja dan satwanya bisa berkembang biak. Waktu pertama kali buka, sempat ditanya apakah akan berorientasi bisnis atau konservasi (perlindungan), dan orang tua saya menjawab dua-duanya. 50% bisnis, 50% lagi konservasi," ujar Jansen Manansang, dikutip detikFinance.
Adanya Taman Safari Indonesia juga tak lepas dari Ringling Brother Circus yang menjadi inspirasi keluarga Manansang ini melakukan atraksi sirkus. Di mana, mereka ingin membuat wadah seperti Winter Quarters milik Ringling Brother, yang mengembangbiakkan para satwa selama musim dingin untuk dilatih agar siap tampil kembali di musim yang akan datang.
"Membuat kita berpikir semua satwa akan berhenti saat musim hujan dan mulai berkembang biak, itu tujuan awal kami dalam mengembangkan sirkus," jelas Tony.
"Tapi Tuhan memilih jalan lain untuk kita semua. Waktu itu tangan saya tergigit harimau. Sejak itu, gereja mengirim kami ke Australia untuk berobat. Di sana, kami mengunjungi Safari. Mulai dari sana lah, orangtua berpikir kenapa kita tidak membangun taman safari di Indonesia," imbuhnya.
Hingga akhirnya seiring dengan berjalannya waktu, Taman Safari Indonesia telah berkembang membuat unit lain seperti Taman Safari Indonesia II di Prigen, Bali Safari & Marine Park di Gianyar, Batang Dolphin Center, serta Jakarta Aquarium.
(jbr/dhn)