Komunikasi Terakhir Ibu-Anak Sebelum Tewas dalam Toren di Jakbar

Komunikasi Terakhir Ibu-Anak Sebelum Tewas dalam Toren di Jakbar

Mei Amelia R - detikNews
Sabtu, 08 Mar 2025 19:49 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (tengah) didampingi Kasubdit IV AKBP Herman WS (kiri) dan Kanit IV Kompol Poltar Aksi Lumban Gaol (kanan) menunjukkan barang bukti kasus penipuan berskema ponzi dengan tersangka berinisial SFM di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). Polda Metro Jaya berhasil mengungkap penipuan berskema ponzi yang menyebabkan kerugian masyarakat sebesar ratusan juta dengan barang bukti diantaranya sebuah mobil, usaha laundy, hp, dan kartu atm.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Ibu berinisial TSL (59) dan anak perempuannya, ES (35), ditemukan tewas di dalam toren air di rumahnya di kawasan Tambora, Jakarta Barat. Anak kedua, laki-laki inisial R (32), mengungkap komunikasi terakhir dengan ibu dan kakaknya sebelum keduanya ditemukan tewas.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan kasus ini dilaporkan oleh R ke Polsek Tambora. Awalnya, R melaporkan keduanya hilang setelah berkomunikasi terakhir pada Sabtu (1/3).

"Pada hari Sabtu tanggal 1 Maret 2025 pukul 20.00 WIB, Korban 1 (TSL) memberi tahu melalui pesan WhatsApp bahwa akan menginap di Teluk Gong dan Korban 2 (ES) akan pulang ke rumah," kata Ade Ary dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (8/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mendapatkan kabar tersebut, R kemudian menunggu keduanya. Namun, sampai 2x24 jam, keduanya tidak memberikan kabar lagi kepada R.

"Akhirnya Pelapor (R) melaporkan ke Polsek Tambora untuk pencarian orang hilang," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Polisi bersama Saudara R yang berinisial WE kemudian mengecek ke rumah korban. Saat pengecekan itulah akhirnya polisi menemukan keduanya sudah tidak bernyawa di dalam toren air.

Keduanya ditemukan pada Kamis (6/3). Saat ini polisi masih menyelidiki penemuan mayat ibu dan anak dalam toren tersebut.

Tetangga Ungkap Percekcokan

Tetangga korban, Surya, mengungkapkan TLS sempat cekcok dengan putranya yang berinisial R. Percekcokan terjadi lantaran R ingin menikah, tapi TSL tak mengizinkan karena kakak R, korban ES, belum menikah.

"Kakaknya sih usianya 35 tahun, adiknya mau nikah, sempat ada cekcok," kata Surya, dilansir Antara, Sabtu (8/3).

Surya mengaku terakhir kali bertemu dengan TSL sebelum bulan Ramadan. Saat itu, ia berpapasan dan bertegur sapa dengan korban karena saling mengenal.

"Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010," tutur Surya.

Menurut Surya, TSL tinggal bersama anak perempuannya ES. Sedangkan R memilih tinggal sendiri di sebuah indekos yang tidak ia ketahui lokasinya.

Lihat juga Video: Penampakan Toren Kuning Berisi Jasad ART di Kelapa Gading

(mea/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads