Jakarta - 135 Warga Perumahan Tanggul Angin Sejahtera (TAS) I, Sidoarjo, Jawa Timur, yang berkumpul di Tugu Proklamasi, Jalan Pengangsaan, Jakarta, pukul 08.30 WIB, Senin (16/4/2007) bersiap 'menyerbu' Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. Mereka siap
long march ke Istana dengan menggunakan seragam kaos kombinasi kuning dan merah. Di bagian depan kaos tertulis kalimat "Sampek mate'k poko'e cash and carry" (Sampai mati pokoknya cash and carry). Sedangkan di bagian belakang kaos bertuliskan "Korban lumpur Lapindo direlokasi? Ogah ah. Dikasih DP? Kagak mau gitu looooh".Mereka juga mengusung poster buatan sendiri di atas karton putih yang bertuliskan, "Bayar tunai 100 persen atau suaka politik" dan "Anak kecil jangan diajari tidak jujur".Sebelum bergerak ke Istana, mereka sempat mengabadikan diri di depan monumen Tugu Proklamasi. Sebagian besar memilih berfoto di depan patung Soekarno-Hatta.Setelah puas mengabadikan diri, warga kemudian membentuk barisan. Hanya warga yang berseragam saja yang boleh ikut. Rencananya mereka akan melewati rute Jalan Gondangdia, Gambir dan Istana Negara.Warga berniat bertemu Presiden SBY untuk mengadukan nasibnya."Inginnya sih ketemu (Presiden). Sudah ada informasi kalau Komisi VII mau menemui kita," kata Aprianto, salah seorang warga.Rencananya anggota Komisi VII akan menemui mereka di sekitar Istana mengingat saat ini DPR sedang reses.Setelah menggeruduk Istana, mereka berniat kembali ke Tugu Proklamasi. Saat ini barang bawaan mereka ditumpuk di sudut kompleks Tugu Proklamasi. Barang-barang tersebut ditutup terpal dan dijaga beberapa warga.
(umi/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini