Selain memberikan bantuan, Ps Pamin Subbid Paminal Propam Polda Jambi, Ipda Desri Iswandy, turut menjadi pendidik di Yayasan Bina Insani, tempat terapi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus di Jambi. Ipda Desri tertarik mengajar setelah melihat langsung kedekatan para pendidik dan anak-anak di yayasan tersebut.
"Setelah saya melakukan kegiatan pengamanan pagi di lalu lintas (saat masih berdinas di lalu lintas), kita patroli kegiatan lalu lintas, saya sempatkan berkunjung ke Bina Insani. Saya melihat ada kedekatan anak-anak dengan terapis, oh seperti itu. Jadi keinginan saya besar ke sana," kata Ipda Desri dalam program Hoegeng Corner di detikPagi beberapa waktu lalu.
Akhirnya pengelola Bina Insani bertemu dengan Ipda Desri dan menawarkan untuk ikut menjadi pengajar. Ipda Desri kemudian diajarkan oleh pengelola Bina Insani tersebut mengenai terapi dan cara bermain anak.
"Saya diberikan pembelajaran hanya untuk yang bisa saya saja, karena yang sudah lebih lagi itu harus ada sertifikatnya," kata Ipda Desri.
Seiring berjalannya waktu, Ipda Desri hampir setiap hari mengunjungi Yayasan Bina Insani setelah selesai bertugas di lalu lintas. Namun, saat ini ia hanya datang ke yayasan tersebut pada waktu luang atau di akhir pekan.
Untuk diketahui, Ipda Desri membantu Yayasan Bina Insani yang hampir tutup pada 2019. Dia memberikan sejumlah bantuan berupa sarana dan prasarana. Bantuan yang diberikan kepada Yayasan Bina Insani berasal gaji Ipda Desri yang disisihkan selama berdinas.
"Terkait dengan dana Alhamdulillah saya sisihkan dari selama saya dinas ini gaji saya untuk membantu Bina Insani," kata Ipda Desri.
Dia menjelaskan bantuan diberikan secara bertahap. Awalnya Ipda Desri merapihkan kelas-kelas yang sudah tidak layak.
"Yang pertama memang saya step by step, pertama kali saya bantu adalah prasarana. Di bulan pertama saya rapikan kelas-kelas, sekat-sekat yang sudah tidak layak lagi untuk dilihat ataupun digunakan lagi, itu saya perbaiki," ujar Ipda Desri.
"Dan saya ikut terjun langsung untuk memperbaiki kelas-kelas tersebut, dan saya memberikan semua material untuk prasarana di sana, saya memberikan warna yang disukai anak-anak," imbuh dia.
Selanjutnya, Ipda Desri membantu sarana belajar anak-anak. Bantuan itu juga diberikan secara bertahap.
"Di bulan kedua saya melakukan membantu terkait sarananya, baik alat edukasi, alat bermain anak dan alat terapisnya," tutur dia.
Setelah bertahan di masa-masa sulit pandemi COVID-19, Yayasan Bina Insani kemudian pindah ke tempat baru pada 2022. Ipda Desri membantu menyiapkan tempat tersebut tanpa bayaran sama sekali.
"Saya sudah berembug sama orang tua, keluarga dan saudara. Kita bangun di samping rumah orang tua saya untuk bisa menyediakan tempat yang layak untuk anak-anak ini, dan tidak ada ngontrak lagi, saya gratiskan untuk tempat pendidikannya, sedikit pun saya tidak terima uang," ujar Ipda Desri dalam perbincangan dengan detikcom beberapa waktu sebelumnya.
Dia bersyukur tempat tersebut bisa bertahan sampai sekarang. Kini sudah sekitar 28 orang anak dan sekitar 7 pendidik di Yayasan Bina Insani tersebut.
"Alhamdulillah di tahun 2022 saya sekolah dan anak-pindah pindah ke tempat baru, di tengah kota alhamdulillah. Terlaksanalah kegiatan belajar mengajar itu sampai berkembang anak-anak sekarang dididik sekitar 25 anak-anak sampai 28," tutur Ipda Desri.
Simak video: Kisah Ipda Desri Selamatkan Yayasan Anak Berkebutuhan Khusus yang Hampir Tutup
(knv/aud)