Aiptu Imam Ghozali menunjukkan kepedulian luar biasa kepada anak-anak di Kampung Wiantri, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Papua. Sejak 12 tahun lalu, dia bersama sang istri rutin meluangkan waktu setelah jam dinas untuk mengajar anak-anak membaca Al-Quran di Mushollah Fathun Nadja.
"Jadi mulai dari tahun 2012 sampai sekarang saya mengajar mengaji, saya dan istri saya. Dan setiap tugas, tugas seperti biasa, cuman sebelum Magrib pulang, mengajar mengaji sampai jam 8 malam," kata Aiptu Imam saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu. Aiptu Imam diusulkan oleh Polda Papua dalam program Hoegeng Corner.
Pengabdian Aiptu Imam Ghozali berawal dari keprihatinannya terhadap kondisi anak-anak di Kampung Wiantri yang saat itu banyak belum belajar mengaji. Bersama sang istri, ia memulai langkah kecil untuk membimbing mereka membaca Al-Quran. Kini, usaha tersebut membuahkan hasil dengan jumlah santri yang telah mencapai 70 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi antusias warga sangat mendukung sekali, sangat senang karena merasa anak-anaknya dibantu mengaji, mereka memberi sambutan baik sekali dari warga," kata Aiptu Imam yang saat ini bertugas sebagai Ps Kanit Binmas Polsek Skanto, Polres Keerom.
Selain belajar tajwid, anak-anak juga belajar tentang ilmu fikih, adab dan sopan santun. Sementara itu, anak-anak yang sudah selesai belajar mengaji di Fathun Nadja, biasanya mereka melanjutkan pendidikannya ke pondok pesantren di Pulau Jawa.
"Jadi mengajarnya di samping tajwid, ada ilmu fikih, terus mengajarkan juga tentang adab, supaya anak-anak kalau kembali ke rumah mereka lebih baik," imbuh Aiptu Imam.
Aiptu Imam belajar tentang ilmu agama saat tinggal di Jember, Jawa Timur. Ketika dirinya kemudian ditugaskan berdinas di Papua, ilmu agama yang telah dipelajarinya itu dia ajarkan kepada anak-anak di sana.
"Di samping itu saya juga sebagai ketua DMI di kampung. Juga kalau ada waktu ikuti petunjuk jadi khatib naik," ujar Aiptu Imam.
Dia bersyukur ilmu agama yang diajarkan kepada masyarakat di Keerom, Papua, membawa dampak positif. Dia berharap kehadirannya di tengah-tengah warga dapat memberikan citra yang lebih baik bagi kepolisian.
"Jadi kepengin citra polisi lebih baik lagi dan warga juga mengetahui agama supaya terjalin kerukunan kebersamaan di antara umat beragama," kata Aiptu Imam
Lihat juga video: Gempa M 6,3 Guncang Keerom Papua