Sejumlah titik di jalur lintas Medan-Berastagi, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, belum bisa dilalui karena tertimbun longsor. Basarnas bakal memantau potensi bencana di lokasi itu menggunakan drone.
"Langkah kita ke depan menghadapi situasi seperti itu, jadi selalu kita mengobservasi. Jadi langkah terdepan kita menghadapi dengan satu akses yang tertutup, kondisinya masih punya potensi bahaya, kita mengobservasi dengan menerbangkan drone. Kalau kita menerbangkan satu pesawat, memang pesawat ini terbatas jam terbangnya, yang relatif kita sudah siapkan dengan hitungan-hitungan kita, tentunya nanti bisa mendukung pada saat Nataru," kata Kabasarnas Marsekal Madya (Marsdya) Kusworo di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).
Kusworo mengatakan pemantauan dengan drone akan membantu tim rescuer dalam melakukan rencana mapping terhadap bencana dan potensi yang mungkin terjadi. Dia mengatakan Basarnas akan berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
"Tetapi kasus di Medan pun, kita juga berupaya untuk bisa memberikan layanan yang terbaik, dan tidak membahayakan potensi bagi yang lain, juga informasi bagi masyarakat. Contohnya begini, dari situasi yang tertutup sisi itu, longsor, kita menamakan tempat-tempat yang atas rawan longsor, itu namanya mahkota. Kita mahkota ini bisa kita deteksi dengan drone. Artinya, dengan kita terbangkan drone, nanti si rescuer-rescuer, penyelamat ini, akan bisa memberikan satu rencana jalan untuk kita mapping-kan," ujarnya.
Dia mengatakan setiap rencana aksi penyelamatan harus dibarengi dengan analisis. Dia mengatakan pihaknya selalu mengutamakan observasi menggunakan drone untuk memastikan masyarakat berada di tempat aman.
"Memang kalau saya melihat untuk pergerakan ini, karena beberapa kejadian, saya selalu sampaikan bahwa setiap satu aksi penyelamatan, itu harus dibarengi dengan analisis dulu. Analisanya apa? Mungkin tidak kita masuk ke sana? Lewat jalan mana? Tempat-tempat yang tadi akses tertutup, kita pengalaman dari kejadian dulu di Makassar, di mana di sisi lain orang menunggu di situ, karena kita belum observasi, pada saat menunggu di situ, ternyata bukan tempat yang aman," kata Kusworo.
"Artinya, di situ terjadilah longsor yang ada, bahkan ada korbannya di situ. Kita tidak mau kejadian itu terulang. Akhirnya kita selalu mengutamakan dengan observasi tadi dengan drone," tambahnya.
Lebih lanjut, Kusworo mengatakan belum ada heli yang disiagakan di lokasi. Dia menuturkan setiap aksi yang terjadi di jalur lintas Medan-Berastagi akan dilaporkan.
"Kalau untuk heli kelihatannya belum ada. Tapi kalau untuk aksi sama ininya, begitu kejadian, langsung ada report-nya," ujarnya.
Dilansir detikSumut, sejumlah titik di jalur lintas Medan-Berastagi, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), tertimbun longsor sejak Rabu (27/11). Hingga Kamis (28/11) pagi, jalur tersebut belum bisa dilewati kendaraan.
"Belum bisa (dilewati)," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat dimintai konfirmasi detikSumut, Kamis (28/11).
(mib/ygs)