Ustaz 'Sakti' Pernah Dibui dan Ngaku Mau Tobat, tapi Kambuh Nipu Lagi

Ustaz 'Sakti' Pernah Dibui dan Ngaku Mau Tobat, tapi Kambuh Nipu Lagi

Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 22 Nov 2024 17:38 WIB
Ustaz sakti yang merupakan pelaku penipuan modus hipnotis ditangkap Polda Metro Jaya. Aby ditangkap bersama 5 rekan kriminalnya. (dok IG @kasubditjatanraspmj)
Ustaz 'sakti' yang merupakan pelaku penipuan modus hipnotis ditangkap Polda Metro Jaya. Aby ditangkap bersama 5 rekan kriminalnya. (dok IG @kasubditjatanraspmj)
Jakarta -

Ustaz 'sakti' Erick Donovan alias Aby (56), tersangka penipuan modus hipnotis atau ramal masa depan, merupakan seorang residivis. Aby mengaku sempat mau bertobat saat dirinya mendekam di penjara terkait kasus sebelumnya.

"Sebetulnya waktu saya kena di Polres (Jakarta) Selatan itu, saya dipenjara, itu saya ngajar ngaji. Jadi, saya sudah (kepikiran), 'ah, saya harus tobat'," kata Aby dalam unggahan Subdit Jatanras Polda Metro Jaya di Instagram seperti dilihat detikcom, Jumat (22/11/2024).

Namun niat tersebut ternyata hanya isapan jempol semata. Aby bersama rekan kriminalnya kembali beraksi melakukan penipuan bermodus hipnotis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak tanggung-tanggung, dalam dua bulan, mereka sudah beraksi di delapan lokasi. Sindikat hipnotis ini mengincar kendaraan yang dikemudikan wanita.

Sindikat ini sudah memetakan lokasi untuk mengambil barang korban, salah satunya wilayah yang sedikit kamera CCTV untuk menekan jejak kejahatan mereka. Sindikat ini lebih memilih mengambil kendaraan korban dibanding handphone (HP) karena mereka pernah dilacak.

ADVERTISEMENT

"Biasanya, kalau orang mau jalan kaki, bawa handphone misalnya iPhone, ya iPhone saja. Kalau ada motor, handphone-nya nggak kita ambil. Karena yang lalu-lalu di-tracking," kata Aby.

Selain Aby, mereka yang terlibat dalam tindak kejahatan tersebut adalah M Avif Amirulloh (26), Rohman Sanjaya (25), Farhan Maulana (19), Al-Fazry Ramadhan (20), dan Shap Prizal Sama (34).

"Untuk komplotan dengan formasi baru, berjalan 2 bulan dengan 8 TKP," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu kepada wartawan.

Rovan mengatakan sindikat tersebut berbagi peran. Tiga orang sebagai eksekutor, termasuk Aby, dan tiga lainnya sebagai spion atau pemantau.

"Komitmen kami terbukti dengan melakukan pengungkapan dengan menangkap pelaku, di mana modus pelaku tersebut adalah memilih korban yang pada umumnya adalah seorang wanita," ujarnya.

Saksikan juga video: Pihak IM Sempat Kirim Somasi sebelum Polisikan Reza Artamevia

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Modus Jarum 'Penyakit' dan Kerikil 'Sial'

Sindikat penipuan ini mempunyai sejumlah modus untuk merampas barang berharga korban. Salah satu modusnya, Aby berpura-pura mengeluarkan jarum dari dalam mulutnya yang disebut sebagai penyakit dalam tubuh korban.

"Saya pura-pura, 'ini, Ibu atau Bapak, nih kayaknya ada penyakitnya'. Saya pura-pura jampe-jampe gitu. Nah, saya buang jarum dari mulut saya. Saya pura-pura, 'Tolong tiup perutnya, pukul perutnya masing-masing'. Pukul, nanti saya keluar jarum saya. Seakan-akan dari mulut saya. Saya bilang, 'Ini dari badan kalian. Kalau dari mulut kalian, nanti nggak kuat'," kata Aby.

Modus lain yang dilancarkan sindikat tersebut adalah meminta korban membuang kerikil 'kesialan'. Namun saat itu korban diminta membuangnya dengan berjalan kaki dan menitipkan kendaraannya kepada sindikat.

Saat itulah mereka melancarkan aksinya membawa kabur motor korban. Aby mengaku tidak memiliki ilmu kesaktian tersebut. Dia mengaku modus-modus tersebut hanya akal busuk mereka untuk memperdaya korban.

"Saya ambil batu kerikil atau tanah. Saya suruh buang sial itu, 50 meter atau naik motor. Orang lewat, kira-kira 50 meter, suruh buang. Tapi syaratnya seperti orang baru lahir, mesti bersih. 'Itu Mbak kan bawa motor, kuncinya saja titip sebagai jaminan bahwasanya kita ini harus bersih'," tuturnya.

"Nggak ada (ilmu kesaktian). Karena yang sudah terjadi, dia gengsi, 'saya dihipnotis'. Padahal, dia ditipu," imbuhnya.


Simak juga video: Reza Artamevia Dipolisikan soal Dugaan Penipuan Bisnis Berlian

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads