Terendus Sabu 389 Kg dari Afghanistan Masuk RI Lewat 'Jalur Tikus'

Terendus Sabu 389 Kg dari Afghanistan Masuk RI Lewat 'Jalur Tikus'

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 21 Nov 2024 07:43 WIB
Polda metro Jaya membongkar sabu Rp 583 miliar jaringan Afghanistan-Jakarta di Cengkareng, Jakarta Barat
Polda metro Jaya membongkar sabu Rp 583 miliar asal Afghanistan di Cengkareng, Jakarta Barat. (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Peredaran gelap narkotika jenis sabu dari Afghanistan ke Jakarta digagalkan tim Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya. Sabu senilai Rp 389 kilogram tersebut diselundupkan melalui jalur tikus.

Total barang bukti berupa sabu disita dari jaringan ini. Mobil boks yang membawa ratusan kilogram sabu tersebut disergap menjelang Kampung Ambon, Jakarta Barat.

Berikut informasi selengkapnya terkait jaringan narkoba Afghanistan-Jakarta, yang dirangkum detikcom, Kamis (21/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disergap Dekat Kampung Ambon

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan jaringan narkoba ini menyelundupkan sabu dalam sebuah mobil boks. Barang bukti sabu tersebut disergap polisi di dekat Kampung Ambon, Jakarta Barat.

ADVERTISEMENT

"Dari TKP ini diperoleh di Jalan Cengkareng, Jakarta Barat, sekitar 500 meter dari Kampung Ambon," kata Irjen Karyoto dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Rabu (20/11).

Sabu 389 Kg Senilai Miliaran

Tim kepoliasian selanjutnya melakukan penggeledahan terhadap mobil boks tersebut dengan disaksikan aparat RT setempat. Saat dibuka, mobil boks tersebut ternyata membawa ratusan paket berisi sabu.

"Hasil penggeledahan di mobil boks, dengan didampingi ketua RT/RW setempat tim berhasil menemukan dan menyita 315 bungkus plastik warna putih berisi narkotika jenis sabu seberat total bruto 389 kilogram," tambahnya.

Karyoto mengatakan sabu tersebut dibawa oleh jaringan dari Afghanistan. Jika dirupiahkan, barang haram tersebut memiliki nilai jual hingga miliaran rupiah.

"Kita lihat ada 389 kg, ini jaringan internasional Afganistan-Jakarta. Adapun barang bukti diamankan ini kalau dinilai dengan rupiah adalah Rp 583 miliar,"ungkap Karyoto.


Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.....

Dua Pelaku Ditangkap

Awalnya, polisi membuntuti dua orang pelaku MS (30) dan CR (34) yang mengendarai mobil jenis Daihatsu Xenia bergerak ke lokasi. Menjelang Kampung Ambon, keduanya memarkirkan kendaraannya dan berpindah ke mobil boks tersebut.

Saat itulah kedua pelaku dan barang bukti diamankan oleh pihak kepolisian. Hingga kini pihak kepolisian masih mendalami siapa sosok yang menyimpan mobil boks tersebut di lokasi.

Alasan Dijual ke Jakarta

Sementara itu, Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak mengungkap alasan jaringan dari Afghanistan menjual sabu ke wilayah Indonesia karena harga jual sabu rendah.

"Harga sabu di Afganistan ini sangat murah. Kalau dibandingkan dengan di Jakarta, ini salah satu yang memotivasinya," kata Donald kepada wartawan, Rabu (20/11).

Harga jual sabu di Jakarta naik hingga miliaran rupiah dari harga asli di Afganistan. Karena harga jual tersebutlah para bandar memasarkan barang haram tersebut di Jakarta.

"Di Jakarta ini memang harga sabu, yang selama ini kita ketahui, ini 1 gram bisa sampai Rp 2 juta. Tentu ini tidak luput, ini salah satu yang membuat mereka itu, daya tariknya itu. Jadi, harga sabu di sini kalau dibandingkan dengan, kalau kami tanya dengan mereka, di Afganistan itu mungkin 1 kg hanya Rp 75 juta. Tapi, kalau di Indonesia, itu bisa sampai Rp 1,5 miliar, bahkan Rp 2 miliar," jelasnya.

Sabu Lewat Jalur Tikus

Sementara itu, Kepala Kanwil Bea Cukai Jakarta Rusman Hadi menambahkan diduga narkotika tersebut masuk ke Aceh melalui jalur tikus. Hal tersebut lah yang membuat pengiriman narkotika lolos dari pantauan petugas.

"Jalur Aceh memang sudah umum, dan di jalur laut itu bukan pelabuhan resmi. Sepanjang Aceh, itu semuanya jalur tikus. Kita bekerja sama dengan Bareskrim kita selalu operasi. Kita bersama Bea Cukai yang selalu stand by di sana untuk menangkap," ujar Rusman.

Rusman mengatakan Bea-Cukai bersama stakeholder terkait senantiasa melakukan operasi. Berbagai upaya, lanjut dia, terus dilakukan untuk mencegah masuknya barang haram tersebut ke Indonesia.

"Kalau lewat jalur laut yang resmi bukan tidak menutup kemungkinan. Tapi risikonya sangat kecil (masuk RI), karena ada X-ray dan sebagainya. Kita sampaikan sepanjang pantai timur itu pelabuhan tidak resmi. Kita selaku mengadakan operasi di sana, dan setiap minggu ada selalu tangkapan," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Wadirtipid Narkoba Bareskrim Polri Kombes Arie Ardian Rishadi mengatakan kepolisian bersama Kementerian terkait sudah membentuk Satgas untuk mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia. Hal tersebut selaras dengan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.

Melalui Satgas tersebut, nantinya akan dilakukan penguatan di pintu masuk RI untuk mencegah masuknya narkotika. Dia menyebut garis pantai id Sepanjang Pantai Timur akan dijaga.

"Kita langsung diinstruksikan di seluruh jajaran ke Satgas-Satgas Wilayah untuk melakukan penguatan di pintu-pintu masuk, baik itu pintu masuk resmi maupun yang ilegal. Karena memang cukup panjang garis pantainya sepanjang pantai timur Pulau Sumatera itu merupakan pintu masuk," tuturnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads